Tak Diberi Izin Masuk, Mahasiswa Dobrak Pagar Kantor Gubernur
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Sekitar dua ribuan mahasiswa Universitas Riau (UR) menggelar aksi di Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Kamis (13/9). Massa yang tidak diizinkan masuk, berupaya merusak pagar kantor Gubernur.
Tindakan merusak pagar ini dilakukan oleh mahasiswa karena aparat keamanan, baik dari Satpol PP dan kepolisian tidak mengizinkan mahasiswa masuk untuk melaksanakan Salat Ashar di masjid kantor Gubernur Riau.
Walaupun sudah berupaya untuk bernegosiasi, namun pihak keamanan tak kunjung membuka pagar. Setelah setengah jam berlalu menunggu ketidakpastian, emosi mahasiswa tersulut dan mendobrak pagar hingga pagar kecil rusak. Selanjutnya setelah ratusan mahasiswa masuk melalui pintu pagar kecil yang berada di Jalan Cut Nyak Dien, massa langsung membuka pagar utama Kantor Gubernur dengan membongkar paksa kunci pagar dengan batu.
Setelah terbuka dua ribuan mahasiswa yang berada di luar tepatnya di Jalan Cut Nyak Dien, langsung masuk kedalam kantor Gubernur dan melaksanakan Salat Ashar. Sebagian mahasiswa ada yang masuk ke halaman kantor gubernur menunggu rekan-rekan mahasiswa lainnya yang sedang melaksanakan salat.
“Kami hari ini aksi damai, tidak akan anarkis. Tapi kami tidak diperbolehkan masuk untuk salat Ashar. Ini hak kami dan kewajiban kami melaksanakan ibadah. Setelah menunggu lama kami terpaksa masuk dengan membongkar pagar,” ujar salah seorang mahasiswa UR.
Aksi demo mahasiswa ke kantor Gubernur ini menuntut agar Pemerintah Provinsi Riau menyelesaikan kasus lahan UR yang diambil oleh pihak PT Hasrat Tata Jaya. Di mana pihak pengadilan telah memenangkan perusahaan dalam kasus tersebut.
“Saat ini kampus kami dipagar. Ini Marwah universitas Riau, kami akan perjuangkan hak kami,” teriak korlap aksi.
Sementara itu dari hasil pantauan di lapangan, mahasiswa saat ini masih berada di dalam halaman kantor gubernur Riau, sambil menunggu kejelasan dari Pemprov untuk menyelesaikan lahan UR.
Reporter: Nurmadi