Bupati: Penanggulangan HIV AIDS Harus Terprogram
TEMBILAHAN (HR)-Dalam rangka penyusunan rencana kerja penanggulangan AIDS Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2015, pemerintah kabupaten menggelar pertemuan stakeholder komisi penanggulangan AIDS, yang dibuka Bupati Indragiri Hilir HM Wardan, di Kantor Bupati, Senin (9/3).
Turut hadir, sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Umar Pulungan, KPA dari Provinsi Riau yang diwakili Helmi Yardi, kepala dinas, badan dan bagian, instansi, organisasi profesi selaku anggota KPA Kabupaten Inhil serta lembaga swadaya masyarakat peduli AIDS.
Pada kesempatan itu, HM Wardan yang juga selaku Ketua KPA kabupaten Inhil mengatakan, pertemuan ini penting dilakukan karena penyakit HIV dan AIDS, sudah menjadi masalah dunia, bukan hanya masalah nasional.
"Guna kesinambungan pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan diminta, agar setiap satuan perangkat kerja daerah agar melakukan perencanaan dan penganggaran biaya untuk penanggulangan HIV dan AIDS di instansi masing-masing secara terprogram, dan tetap berkoordinasi dengan KPA Kabupaten Inhil," ujar Bupati.
Dikatakan, epidemi wabah AIDS semakin meluas di dunia bahkan di Indonesia. Ada sekitar 170.000 sampai 210.000 dari 220 juta penduduk Indonesia yang mengidap penyakit tersebut.
Dengan perkiraan prevalensi keseluruhan adalah 0,1 persen di seluruh negeri. Jumlah kasus kematian akibat AIDS di Indonesia diperkirakan mencapai 5.500 jiwa.
Epidemi tersebut terutama terkonsentrasi di kalangan pengguna obat terlarang melalui jarum suntik dan pasangan intimnya, orang yang berkecimpung dalam kegiatan prostitusi dan pelanggan mereka, dan pria yang melakukan hubungan seksual dengan sesama pria.
Lebih jauh HM Wardan menjelaskan, sejak 30 Juni 2007, sekitar 42 persen dari kasus AIDS yang dilaporkan ditularkan melalui hubungan heteroseksual dan 53 persen melalui penggunaan obat terlarang.
“Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak layanan kesehatan dan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil, hingga bulan Desember 2014 angka temuan kasus di Kabupaten Inhil berjumlah 109 kasus, yakni 35 HIV, 74 AIDS dan Indragiri Hilir berada pada urutan ke-5 di Provinsi Riau yg berjumlah 1.442 kasus HIV dan AIDS,” ujarnya.
Ditambahkan Bupati, ada beberapa poin yang perlu ditekankan kepada seluruh masyarakat, melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan yang lebih komprehensif mulai dari sekarang, sebelum epidemi HIV dan AIDS ini akan menjadi permasalahan besar di kemudian hari.
“Hal ini saya tekankan, karena temuan kasus HIV dan AIDS tidak lagi hanya pada kelompok-kelompok yang berisiko tinggi saja, tetapi sudah merambah dikalangan resiko rendah seperti pelajar dan mahasiswa dan ibu rumah tangga.
Artinya kita sudah menghadapi epidemi HIV dan AIDS pada populasi umum dan tentunya hal ini memerlukan penanganan khusus dari kita semua,” ungkapnya.
Untuk itu, sambung Bupati, maka ditetapkan beberapa area prioritas pelaksanaan program di Kabupaten Inhil diantaranya, pencegahan HIV dan AIDS, perawatan, dan pengobatan. (adv/humas)