Berpakaian Ala Tahun '80-an, Ribuan Warga Meriahkan Acara 'Mangonang Kampuong Lamo'
RIAUMANDIRI.CO, KAMPAR - Ribuan masyarakat Kenegerian Pulau Gadang di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar larut dalam "olek" pesta peringatan hari ulang tahun ke-26 pemindahan Desa Pulau Gadang, Rabu (29/8/2018).
Berbagai elemen masyarakat desa yang terkenal dengan setral ikan patinnya ini baik orang dewasa dan anak-anak terlihat menggunakan pakaian era tahun 1980-an demi mengenang masa hidup di kampung lama sebelum dipindahkan karena pembangunan PLTA Koto Panjang.
Warga terlihat antusias melihat penampilan masyarakat yang menggunakan pakaian dan bertingkah ala kampung lama layaknya gaya berpakaian tahun 1980-an.
Masing-masing urusan karnaval juga menampilkan aneka gerakan yang menggambarkan tradisi kehidupan di kampung lama seperti mengaji di surau, manuge dan mambonio atau menanam padi di ladang kasang.
Selain itu ada kelompok yang menampilkan bagian prosesi pesta pernikahan yakni acara pinang suwik atau mengantarkan mempelai laki-laki ke rumah mempelai perempuan lengkap dengan peralatan yang dibawa seperti gulungan kasur, koper berisi pakaian dan alat-alat mandi, dan perlengkapan lainnya.
Acara makin meriah karena ribuan warga disuguhkan aktraksi kesenian dari berbagai sekolah dan instansi diantaranya penampilan atraksi dari pelajar SDN 006 Pulau Gadang, SDN 007 Pulau Gadang, MTs Syekh Ja'afar, SMAN 2 XIII Koto Kampar, TK Harapan, SMPN 3 XIII Koto Kampar maupun penampilan atraksi dari pegawai Puskesmas XIII Koto Kampar III serta atraksi orang tua dari murid TK Harapan.
Dari pantauan di lokasi, acara diawali dengan karnaval dan pawai budaya dari Masjid Al Hidayah Pulau Gadang menuju Lapangan Pahlawan Kusuma Bantolo yang berjarak sekitar 1 kilometer.
Sampai di Lapangan Kusuma Bantolo langsung dilaksanakan upacara bendera. Bertindak selalu inspektur upacara Kepala Desa Pulau Gadang Abdul Razak Datuk Majo Kampau. Setelah itu dilanjutkan tabur bunga di Tugu Pahlawan Kusuma Bantolo yang dilakukan oleh Kepala Desa Pulau Gadang Abdul Razak, Ketua BPD Pulau Gadang Syofian Datuk Majo Sati.
Tidak sampai di situ, acara dilanjutkan dengan permainan rakyat yang digelar Rabu sore dan pada malamnya dilanjutkan dengan pertunjukan teater. Salah satunya adalah mengangkat tema "Kembalinya Ulama Kami" yang menceritakan kisah penahanan salah seorang ulama Pulau Gadang Syekh H Engku Lunak yang sempat ditawan penjajah Belanda pada 1940-an ke penjara di Sukamiskin Bandung.
Kepala Desa Pulau Gadang Abdul Razak dalam pengarahannya menyampaikan, acara peringatan HUT pemindahan desa ini digelar setiap tahun yang bertujuan untuk mengenang kembali masa-masa kehidupan kampung lama yang telah tenggelam demi mendukung pembangunan Waduk PLTA Koto Panjang. Disamping itu menceritakan sejarah pemindahan ini kepada generasi muda sekarang sehingga menimbulkan semangat membangun desa.
Sementara itu anggota DPRD Kampar H Fahmil mengakui sangat tertarik dengan acara yang dikemas oleh masyarakat bersama Pemerintah Desa Pulau Gadang dengan begitu rapi.
"Ini hendaknya dibikin oleh pemerintah kabupaten. Karena banyak sejarah dari pemindahan desa ini. Masyarakat berkorban luar biasa, harta benda dan tekanan psikologis yang luar biasa," beber politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Turut hadir Kapolsek XIII Koto Kampar AKB Budi S, anggota DPRD Kampar Fahmil, Manajemen PT PLN (Persero), Ketua DPC Serikat Pekerja PT PLN (Persero) Sektor Pengendalian Pembangkit Pekanbaru Darmansyah, perwakilan Danramil XIII Koto Kampar, salah seorang Veteran M Said Engku Setia.
Acara ini juga diikuti belasan ninik mamak dari Kenegerian Pulau Gadang yang berpakaian lengkap bersama para bundo kanduong, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, para guru dan pegawai. Setelah kegiatan tabur bunga dilanjutkan dengan atraksi seni dari berbagai sekolah dan instansi.
Reporter: Ari Amrizal