Perminyakan UIR Taja Seminar Internasional Melibatkan Pembicara dari Empat Negara
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Program Studi Perminyakan Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR) menaja seminar dan International Joint Field Trip 2018 yang melibatkan narasumber dari empat negara. Keempat negara itu adalah Korea Selatan, Vietnam, Jepang dan Malaysia.
Menurut Ketua Prodi Perminyakan UIR Dr. Eng. Muslim, pihaknya telah merampungkan semua persiapan terkait perhelatan akbar tersebut. ''Alhamdulillah, besok Senin (27/8/2018) sudah siap kita laksanakan. keynote speaker dan peserta yang hadir juga telah menyatakan kesediannya,'' kata Muslim kepada Humas UIR Syafriadi di Pekanbaru, Minggu siang (26/8/2018).
Ia mengatakan, seminar dengan tema 'Maximizing More Berrels in Brownfield Rejuvenation Through Enhanced Oil Recivery' ini berlangsung di Gedung Rektorat UIR lantai 4 Pekanbaru pada Senin dan Selasa (28-29/8). Kemudian fieldtrip selama dua hari.
Selain mendatangkan keynote speaker dari luar negeri, pihaknya juga menghadirkan pembicara dari dalam negeri termasuk dari UIR. Di antara pembicara yang akan hadir, sebut Muslim, adalah Mihammad Rival Lasahido (Specialist Plan of Development SKK Migas), Prof. Yuichi Sugai (Kyushu University Jaoan), Ir. Dike Putra, MSc sebagai moderator, Dr. Eng. Muslim, MT (Head of Petroleum Engineering Departement UIR), Ikin Faizal, SE, MT (Direktor of PT SPR Langgak).
Disamping itu akan ikut pula berpartisipasi menjadi nara sumber Prof. Shin Hyundon (Korea Selatan), Arief Bagus Prasetyo (Indonesia), Mark Edmindson BSc , MSc (UK), Dipl. Wirt. Ing (FH) Urich Zahn (German), Ivan Efriza M.Eng (Indonesia), Annur Suhadi, MSc (Indonesia), Dani Oktiono (Indonesia), Dr. Goh Thian Lai (Malaysia), Dr. Eng Nguyrn Xuan (Vietnam), Dr. Agus Astra Permana (Indonesia), Oleg Kozak (Ukraine), Visile Mogos PE, MBA (Romania), Priyo Pratomo (Indonesia), Areiyando Makmun (Indonesia) dan Damien Clover (Australia).
Keynote speaker merupakan kombinasi dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri, perwakilan pemerintah dan pelaku industri. ''Mereka semua telah menyatakan siap datang. Begitu juga pembicara dari praktisi industri migas dalam dan luar negeri, semua telah mempersiapkan dan mengirimkan materi yang akan dipresentasikan pada seminar tersebut," ujar Muslim.
Muslim menjelaskan, saat ini hampir 94 persen lapangan minyak di Indonesia sudah masuk kategori lapangan tua (mature field) sehingga diperlukan metode produksi tingkat lanjut untuk penambahan cadangan dan produksi yang cendrung turun. Harapannya, forum ilmiah ini dapat memberi solusi atas problem perminyakan di tanah air.
Seminar yang diikuti dengan field ke sejumlah ladang minyak seperti Minas, Zamrud dan Langgak itu didukung oleh SKK Migas Perwakilan Sumbagut, PT. CPI, PT. SPR Langgak, BOB PT. BSP-PH, dan EMP Bentu. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari. Dua hari untuk seminar, dua hari field trip international.
Rektor UIR Prof. Dr. H. Syafrinaldi, S.H., M.C.L menyambut baik pelaksanaan seminar, dan menyatakan siap hadir. Ia mengatakan, kegiatan internasional ini penting bukan saja bagi Riau dan stake holder perminyakan yang berpartisipasi, namun juga bagi UIR.
''Visi UIR itu kan menjadi universitas Islam unggul dan terkemuka di Asia Tenggara tahun 2020. Tentu saja seminar ini menjadi sarana bagi Universitas Islam Riau menuju ke pencapaian visi apalagi ruang lingkup kegiatannya berskala internasional,'' kata Rektor Syafrinaldi. (rls)