PPIH Usut Bus yang Turunkan Paksa Jamaah Haji Indonesia
RIAUMANDIRI.CO, MEKKAH - Kabar penurunan paksa jamaah haji dari bus akhirnya sampai juga ke telinga Kepala BidangTransportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Subhan Cholid.
Subhan mengakui menerima pengaduan dari beberapa kloter yang diturunkan paksa oleh sopir bus sebelum sampai di depan hotel.
Menurut dia, hal itu kemungkinan terjadi karena kendala komunikasi antara pengemudi dan jamaah.
Dia mengatakan, pihaknya sudah menghubungi naqabah (penyedia angkutan) untuk mengklarifikasi masalah tersebut.
Pihak naqabah, kata Subhan, berjanji akan menindak sopir yang memaksa jamaah turun sebelum sampai tujuan. Namun, lanjutnya, pihak naqabah juga tidak bisa memberikan solusi lain.
Hanya dua hal yang ditawarkan naqabah. Pertama, menunggu sampai jalan yang ditutup dibuka lagi oleh polisi Saudi. Kedua, jamaah melanjutkan sendiri perjalanan dengan berjalan kaki.
Subhan menjelaskan, dari awal pihaknya sudah berkali-kali menyampaikan bahwa kondisi Kota Makkah pada 12 dan 13 Dzulhijjah sangat padat. Karena itu, beberapa wilayah yang berdekatan dan menjadi akses Mina sulit dilewati kendaraan.
Biasanya, sambung Subhan, pengemudi menawarkan kepada jamaah apakah akan tetap menunggu hingga jalan bisa dilalui atau turun berjalan kaki menuju hotel.
Mengenai laporan tentang sopir yang meminta uang kepada jamaah, Subhan mengaku sedang berusaha mengumpulkan bukti.
"Saya sudah meminta foto sopir dana nomor bus yang melakukan itu, tapi belum ada yang kirim. Jadi belum bisa jadi bukti yang kuat," katanya.
Sebagaimana diberitakan, pemulangan jamaah haji dari Mina ke Makkah diwarnai keributan. Sebab, sopir bus menurunkan jamaah haji sebelum sampai tujuan. Beberapa petugas kloter sampai ribut dengan sopir bus. Sebab, jamaah yang sakit juga diminta turun dari bus.