Warga Riau Kompleks RAPP Langsung Salurkan Bantuan ke Lombok
RIAUMANDIRI.CO, PANGKALAN KERINCI - Aksi peduli terhadap korban gempa yang melanda masyarakat di Pulau Lombok tetap mengalir dari seluruh penjuru pelosok tanah air, termasuk karyawan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan keluarga karyawan. Dengan membentuk Tim Penggalangan bantuan korban gempa di Lombok, mereka berhasil mengumpulkan Rp159.633.500.
Ketua Tim Bantuan Korban Gempa Lombok, Zulkifli mengatakan, kepedulian karyawan dan RAPP ini guna meringankan beban masyarakat yang terkena dampak bencana gempa bumi yang hampir terjadi setiap hari di sana.
"Kami mulai mengumpulkan dana tanggal 7 hingga 14 Agustus 2018. Tanggal 18 Agustus 2018 kemarin, kami mengirimkan bantuan berupa 500 selimut, 200 terpal ukuran 4x6, 500 jilbab, 30 karung sarung. Barang-barang ini yang paling dibutuhkan di sana karena sebelumnya kami sudah komunikasi dengan keluarga karyawan yang ada di Lombok. Tim akan berangkat untuk menyerahkan langsung bantuan dana pada 20 Agustus 2018 ini," jelas Zulkifli, Ahad (19/8/2018).
Direktur Operasional RAPP Eduward Ginting memberikan sambutan saat melepas Tim Penggalangan Dana ke Lombok.
Perwakilan paguyuban Riau Kompleks RAPP, Mulia Tarigan menyampaikan karyawan dan keluarga karyawan selalu peduli dan langsung memberikan bantuan untuk mereka yang sedang mengalami musibah.
"Kami turut merasakan kesedihan korban. Karyawan dan keluarga mereka antusias memberikan bantuan untuk korban sebagai bentuk kepedulian sesama bangsa Indonesia. Tidak mengenal suku, agama dan latar belakang. Kami akan antarkan langsung bantuan ini ke Lombok," tutur Mulia.
Direktur Operasional RAPP, Eduward Ginting mengatakan apresiasi atas semangat bahu membahu karyawan dan keluarga untuk meringankan beban mereka yang sedang mendapatkan musibah di Lombok.
"Besar kecilnya itu bukanlah menjadi ukuran, tepat sasaranlah yang menjadi ukurannya. Karena banyak pun kalau tidak tepat sasaran tidak begitu lebih efisien. Semoga bantuannya bermanfaat untuk para korban dan meringankan beban merek," tutup Eduward.