Begini Cerita Aksi Heroik Bocah Joni Demi Merah Putih
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Aksi heroik Yohanes Ande Kala (13), bocah asal Desa Silawan, Nusa Tenggara Timur (NTT) menginspirasi banyak orang. Dia dengan sigap memanjat tiang demi membenarkan tali untuk mengerek bendera saat upacara 17 Agustus kemarin.
Aksi heroik Yohanes atau yang biasa dipanggil Joni itu viral di media sosial. Tiang bendera setinggi 23 meter itu dipanjatnya dengan berani. Tanpa alat bantu apapun, tanpa alas kaki.
Momen itu terjadi saat upacara setingkat kabupaten. Peserta upacaranya TNI-Polri, aparat pemerintah kabupaten, perangkat desa, hingga masyarakat umum dan siswa-siswa.
Apa yang dilakukan Joni ternyata membawa berkah bagi dirinya. Dia dipanggil ke Jakarta untuk bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Dia diajak berkeliling kantor Kemenpora bahkan nonton pembukaan Asian Games 2018 di Stadion GBK gratis.
Joni mengatakan, pada saat upacara tengah berlangsung dirinya menjadi peserta upacara, namun dia harus ke posko kesehatan karena sedang sakit perut.
"Saya sakit perut terus naik ke (pos) kesehatan," kata Joni saat ditemui wartawan di gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).
Saat di pos kesehatan itu, Joni mendengar Wakil Bupati menyampaikan soal tali bendera yang putus. Dia kemudian bergegas menuju tiang untuk memanjat.
"Terdengar Bapak Wakil Bupati bilang siapa yang bisa naik tiang bendera ini. Saya langsung buka sepatu, langsung naik tiang bendera," katanya.
Bocah yang bercita-cita menjadi tentara itu kini tak cuma berkesempatan bertemu Menpora saja. Joni diundang ke Istana Kepresidenan untuk bertemu Presiden Joko Widodo pada Senin (20/8/2018) mendatang.
"Kita bersyukur, siang ini kita bertemu dengan pahlawan kita, anak muda yang sangat heroik. Terima kasih kepada banyak pihak yang mengapresiasi Joni. Senin diterima Bapak Presiden," kata Imam di kantornya, gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).