Badan Siber Diminta Waspada Serangan Hoax Jelang Pilpres
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Himpunan Pemerhati Hukum Siber Indonesia (HPHSI) mengajak masyarakat atau netizen untuk tidak termakan isu berita bohong atau hoax dalam menghadapi tahun politik di Indonesia.
Ketua HPHSI Galang Prayogo mengungkapkan, berdasarkan laporan Tetra Pax Index 2017, ada sekitar 132 juta pengguna internet di Indonesia dan 40 persen dari itu merupakan penggila media sosial.
“Artinya, dari data tahun lalu itu saja, ada sekitar 50 juta orang yang berkecimpung di media sosial, dan berpotensi menjadi sasaran hoax,” kata Galang di Jakarta, Jumat (17/8/2018).
Karena itu, pakar hukum yang juga dosen di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) itu memprediksi akan banyak bermunculan akun-akun baru jelang Pilpres 2019.
“Baik (akun) yang dibuat oleh para timses, maupun pihak-pihak luar yang bisa jadi justru akan membuat keruh suasana media sosial di tahun politik ini,” kata Galang.
Galang menegaskan, pemerintah harus memberi perhatian lebih mengenai hal ini, khususnya untuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). “BSSN harus bekerja. Hoax ini kan menjadi salah satu tantangan yang dihadapi dunia siber Indonesia,” ujar Galang.
“Kasus-kasus pidana dari dunia maya saya prediksi bisa meningkat di tahun politik. Kalau hal ini bisa dicegah dengan program BSSN, kan kepolisian tidak harus jadi pemadam kebakaran?," katanya menambahkan.