Keluhkan Harga Kelapa, Perpekindo: Pemerintah Harus Hadir Dalam Kondisi Sulit Masyarakat
RIAUMANDIRI.CO, TEMBILAHAN - Kondisi sulit yang masih mendera para petani dan pekerja kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir akibat harga kelapa yang masih rendah. Kondisi ini tentu saja membuat masyarakat sangat berharap dengan tindakan cepat dari Pemerintah setempat.
Oleh karena itu, Perhimpunam Petani Kelapa Indonesia (Perpekindo) Inhi menilai pemerintah harus hadir dalam kondisi sulit seperti ini, dengan melindungi petani kelapa yang hampir mendominasi jumlah penduduk Inhil.
"Dengan kondisi kelapa saat ini (harga kelapa turun), petani dan pekerja kelapa sehari – harinya harus berjuang pada pemilik kebun atau toke untuk memenuhi kebutuhan hidup. Alhasil, jika petani dan pekerja mempunyai hutang pada pengepul (toke), harga pembelian dikurangi Rp. 50 hingga Rp. 150 per kg (sistem ijon),” ujar Ketua Perpekindo Inhil Burhanuddin Rafik dikutip dari tribuntembilahan.com, Kamis (16/8/2018).
Burhanuddin menjelaskan, harga kelapa saat ini Rp. 1050 per kg, turun dari harga awal mei yang berkisar Rp 1500 per kg dan Rp. 1300 per kg di awal agustus, bahkan menurutnya harga kelapa terendah saat ini hanya Rp. 800 per kg.
Lebih lanjut Burhanuddin menyarankan, Pemerintah harus membuat industri kelapa terpadu yang kuat di daerah ini atau industri setengah jadi yang dikembangkan masyarakat untuk dijual ke industri yang ada.
“Disektor hulu, perbaikan kebun kelapa dan peremajaan kebun dengan bibit unggul dan tanaman sela perkebunan atau buah komoditas ekspor yang sesuai dengan daerah Inhil bagi petani kelapa, serta bantuan Permodalan petani untuk menghindari sistem ijon,” pungkasnya.
Reporter: Herman