Mahfud MD Telefon Ramahurmuziy Usai Blak-blakan di ILC
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi) mengaku memahami kekecewaan Mahfud MD yang blak-blakan menyampaikan penyebab gagal terpilihnya sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo (Jokowi) di acara Indonesia Lawyer Club, semalam.
Bahkan, Romi mengklaim Mahmud MD sempat menelefonnya agar dapat maklum dengan pernyataannya yang blak-blakan tersebut. Sebab, mantan Ketua MK itu banyak mendapat ejekan di media sosial (medsos) meskipun telah legawa.
"Pak Mahfud juga tadi pagi kontak saya mohon permaklumannya kalau tadi malam saya blak-blakan di ILC karena saya sudah berusaha legowo terus diejek. Ngomongnya begitu. Saya sampaikan saya maklum, hanya orang kecewa," kata Romi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Menurut Romi, warganet telah mempersepsikan Jokowi memberikan harapan palsu kepada Mahfud MD. Alhasil, mantan Ketua MK itu banyak mendapat bully-an di medsos.
"Apa lagi saya disampaikan kesannya di netizen menyampaikan PHP. Saya katakan sekali lagi bahwa tidak ada niat saya mem-PHP. Dan saya perlu luruskan apa yang tadi malam disampaikan, bahwa saya tidak pernah sekalipun seumur hidup mengatakan final pada siapapun," tambahnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa Mahfud MD sempat menelefonnya dua hari sebelum masa pendaftaran pasangan bakal capres dan cawapres di KPU. Kemudian, Romi juga membenarkan pernah menyambangi rumah Mahfud MD dua pekan sebelum pendaftaran tersebut.
"Tetapi itu juga untuk menjelaskan saja dan tidak ada istilah saya mengatakan pasti ke Pak Mahfud. Saya hanya mengatakan, kami dari PPP, rapat majelis tinggi partai, memang menghasilkan keputusan dua skenario. Karena memang ada dua pertanyaan dari Presiden yang disampaikan kepada PPP untuk dijawab," ucapnya.
Romi memaparkan skenario pertama adalah siapakah cawapres Jokowi bila Prabowo Subianto berpasangan dengan Habib Salim Segaf. Kemudian skenario berikutnya jika Ketua Umum Partai Gerindra itu berpasangan dengan Agus Hatimurti Yudhoyono (AHY).
"Maka kita diminta untuk menjawab kalau Habib Salim, siapa yang diajukan PPP, bagaimana kalau AHY, maka rapat majelis tinggi partai menghasilkan keputusan bahwa kalau yang diajukan (sebelah) itu Habib Salim, maka dua nama yang kita ajukan yaitu Ma'ruf Amin dan Pak Mahfud. Itu yang saya sampaikan juga kepada Pak Mahfud," ungkapnya.