Pemko Bersiap Jadi Kota Layak Anak
DUMAI (HR)- Berbagai persiapan dan kesiapan untuk Kota Dumai menuju Kota Layak Anak sebagai upaya menciptakan generasi masa depan berkualitas telah dipersiapkan Pemerintah Kota Dumai melalui Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan beberapa instansi terkait lainnya.
Kepala BKB-P3A Dumai Marwan, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Anak Irfan Wahyudi, mengatakan KLA adalah Kabupaten/Kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah.
Masyarakat serta dunia usaha. Dan untuk mendapatkan KLA tersebut, berbagai persiapan yang telah disiapkan Pemko Dumai sejak beberapa waktu lalu dinilai sudah lebih matang daripada waktu-waktu sebelumnya.
"Penilaian tersebut dikarenakan kita sudah memiliki banyak zona selamat yang berada ditempat-tempat keramaian seperti tempat penyebrangan bagi anak sekolah, kita juga sudah memiliki taman bermain, dan yang paling penting tentunya pihak Kecamatan Kota Dumai sudah melibatkan Forum Anak dalam rapat kegiatan Musrenbang dan itu merupakan nilai tertinggi bagi kita untuk mendapatkan penghargaan sebagai Kota Layak Anak," kata Irfan, akhir pekan lalu.
Terkait Forum Anak yang telah dilibatkan dalam rapat kegiatan Musrenbang diberbagai Kecamatan Kota Dumai, Irfan mengatakan hal tersebut telah berjalan selama 2 tahun belakangan.
"Alhamdulillah, bukan hanya dilibatkan, namun usulan-usulan anak kita ditahun lalu juga banyak yang direalisasikan oleh Pemko Dumai, dan itu artinya saran dan pendapatan anak-anak kita didengar oleh Pemko Dumai," ungkapnya.
Dua Ranperda
Selain itu, Pemko Dumai melalui BKB-P3A juga telah mengajukan dua dua rancangan Peraturan Daerah terkait perlindungan anak serta perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan.
"Saat ini perda tersebut sudah kita ajukan, dan sedang dalam tahap pembahasan oleh Anggota Dewan Kota Dumai, dan mudah-mudahan tahun ini kedua perda tersebut sudah dapat disahkan," papar Irfan.
Dijelaskan Irfan, selain penilaian-penilaian tersebut, Kota Dumai juga dianggap telah memiliki beberapa nilai lebih dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya, hal tersebut meliputi terkait catatan gizi buruk yang tidak ada atau tidak pernah terjadi di Kota Dumai.
Catatan terkait anak-anak yang hampir tidak ada, tidak adanya catatan anak-anak yang menikah diusia dini, tingkat imunisasi yang sangat tinggi, Angka Partisipasi Murni (APM) atau persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya di Kota Dumai juga tinggi.
Serta Angka Partisipasi Kasar (APK) atau rasio jumlah siswa berapapun usianya yang sedang sekolah ditingkat pendidikan tertentu Kota Dumai yang juga tinggi, dan semua penilaian tersebut telah dimulai sejak tahun 2013 bahkan sejak beberapa tahun sebelumnya.
"Selain itu, tingkat cakupan anak yang memilik akte kelahiran di Kota Dumai juga sudah berada diangka atau persentase diatas 80%, dan regulasi hukum ataupun perlindungan khusus terhadap anak juga sudah banyak dilakukan dengan melakukan jalan perdamaian, dan alhamdulillah anak terkait tersebut biasanya berhasil dibebaskan dari jeratan hukum yang diperbuatnya dan ia dikembalikan kepada orangtuanya," tutupnya.
Pemko Dumai khususnya BKB-P3A masih akan terus melebarkan dan mengembangkan sayapnya guna mendapatkan predikat ataupun prestasi penghargaan sebagai Kota Layak Anak.
BKB-P3A akan terus meningkatkan perlingungan terhadap perempuan dan anak sebagai wujud tanggung jawab terhadap tugas pokok dan fungsinya dan wujud dari antisipasi menekan angka kekerasan pada perempuan dan anak.(zul)