PA 212 Ingatkan Ma'ruf Amin Soal Fatwa Pemimpin Ingkar Janji dan Ahok

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Persaudaraan Alumni (PA) 212 tak mau mengomentari sindiran Ma'ruf Amin soal Prabowo dan Ijtimak Ulama. PA 212 justru mengingatkan fatwa fenomenal yang pernah dibikin MUI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Ma'ruf Amin.
"Selamat, KH Ma'ruf Amin terpilih menjadi cawapres. Beliau Ketua MUI yang berprestasi. Ada dua fatwa fenomenal yang beliau tanda tangani," kata Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif, Sabtu (11/8/2018).
Dia menyebut fatwa MUI terkait politik yang pernah diterbitkan. Fatwa terkait pemerintahan itu ada dua. Pertama, fatwa tentang Ahok sebagai penista agama. "Ini sudah berhasil," ujar Slamet.
"Kedua, fatwa tentang pemimpin ingkar janji agar jangan dipilih kembali. Ini harus dilaksanakan. Mari kita taati fatwa beliau," kata Slamet.
Meski emoh mengomentari pernyataan Ma'ruf soal penghargaan terhadap ulama dan rekomendasi Ijtimak Ulama, Slamet berujar soal presiden dan ulama.
"Ada presiden pilihan ulama dan ada ulama pilihan presiden," kata Slamet sambil tersenyum.
Sebelumnya, Ma'ruf, yang merupakan cawapres pendamping Joko Widodo, bicara soal kelompok yang selalu menyebut dirinya sebagai pihak yang menghargai ulama. Namun, kata Ma'ruf, kelompok tersebut tak mendengarkan hasil Ijtimak Ulama.
"Ada belah sono ngomong ya, menghargai ulama, menghargai ulama tapi hasil Ijtimak Ulama-nya nggak didengerin, malah wakilnya bukan ulama," ujar Ma'ruf di kantor PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat (10/8).
Menurut Ma'ruf, Jokowi sangat menghargai para ulama. "Saya anggap Pak Jokowi betul-betul dia menghargai ulama. Penunjukan saya, saya anggap itu penghargaan ulama," kata dia.
Dia tak menyebut siapa kelompok yang dia sindir meskipun rival Jokowi pada Pilpres 2019 tentu saja Prabowo Subianto.
Berita Lainnya
- Prabowo Tolak Penghitungan KPU dan Takkan Gugat ke MK, Ini Respon Jokowi
- Pengamat: Sowan ke Partai Non Koalisi, Surya Paloh Khawatir Tak Punya Posisi Tawar Lagi
- Said Aqil: Mahfud Md Belum Pernah Jadi Kader NU
- Kritik Komunikasi Pemerintah, Sandi: Tidak Ada Disiplin dalam Penyampaian Informasi
- KPID Riau Minta Lembaga Penyiaran Patuhi Aturan Main di Masa Tenang Pemilu 2019
- Eks Jubir Anies-Sandi Apresiasi Dukungan Nasdem untuk Anies Baswedan di Bursa Pilpres 2024