Ini Beda Salim Segaf, AHY dan UAS Menurut Politikus Gerindra
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade menilai, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad, memiliki kelebihan masing-masing. Menurutnya, ketiganya punya potensi dan layak menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto di pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Andre mengatakan, AHY itu adalah tokoh muda, dan merupakan ikonnya kalangan milenial. "Punya kapasitas, kapabilitas dan punya rekam jejak di TNI dan pendidikan yang baik, ya tentu beliau menarik bagi kalangan pemilih milenial," ujarnya seperti dilansir Republika.co.id, Kamis (2/8/2018).
Kemudian, lanjut Andre, Salim Segaf juga mempunyai kelebihan tersendiri. Sebagai ketua majelis syuro PKS, Salim merupakan pemimpin tertinggi dan punya rekam jejak luar biasa. Dia pernah menjadi duta besar Indonesia untuk Arab Saudi, dan juga menteri sosial di era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Lalu ulama yang keilmuannya kita akui karena tamatan luar negeri. Tentu tokoh yang mumpuni untuk mendampingi Prabowo," ujarnya.
Sedangkan Ustaz Somad, menurut Andre, merupakan ulama yang banyak digandrungi umat Islam dan tak sedikit orang yang hijrah karena dakwahnya. Keilmuan agamanya tak perlu diragukan lagi. Begitu banyak masyarakat yang ingin hadir ke majelis ilmu lulusan S2 Darul Hadis Al-Hassania Maroko dan S1 Al-Azhar Kairo Mesir itu.
"Itu juga kita baca. Kita mengagumi UAS sebagai dai, sebagai pendakwah, sebagai ulama," ucapnya.
"UAS, AHY dan Ustaz Salim merupakan tokoh-tokoh yang punya potensi dan layak menjadi cawapres Pak Prabowo, nah siapa yang dipilih tentu kita kembalikan pada kesepakatan pimpinan partai koalisi, ini butuh waktu," ujarnya.
Seperti diketahui, Prabowo hingga kini belum menentukan sosok cawapresnya. Dua nama disebut-sebut menjadi calon terkuat, yakni Salim Segaf dan AHY. Sedangkan Somad, yang direkomendasikan ijtima GNPF Ulama untuk menjadi cawapres Prabowo, menolak maju ke pilpres dan lebih memilih berdakwah.