Begini Nasib 31 Warga Bangladesh yang Masih Berada di Imigrasi Dumai
RIAUMANADIRI.CO, PEKANBARU - Hingga kini belum ada kejelasan nasib 31 warga negara Bangladesh yang diamankan Pangkalan TNI AL (Lanal) Dumai pada Kamis (28/7/2018) lalu. Hingga kini, puluhan warga asing itu masih berada Kantor Imigrasi Kota Dumai, dan tidak diketahui apakah mereka akan dideportasi atau tidak.
Diakui Kepala Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Riau, Mas Agus, warga negara Bangladesh itu telah diserahterimakan oleh Lanal Dumai kepada Imigrasi Dumai pada pekan lalu.
"Ini sedang menunggu proses apa akan dideportasi atau apakah pendeportasian itu ditangani di wilayah Dumai. Tapi prinsipnya, mereka sudah ditempatkan di rumah detensi wilayah Dumai," ujar Mas Agus, Kamis (2/8/2018).
Saat ini, kata Mas Agus, pihak Imigrasi Dumai masih mendalami tujuan warga asing itu datang ke Dumai secara beramai-ramai. "Pendalaman nanti tergantung dari keterangan mereka. Tentunya kalau wilayah Indonesia berarti mereka masuk dari negara tetangga juga," lanjutnya seraya mengatakan, jika mereka terbukti memasuki Indonesia secara ilegal, maka terpaksa mereka akan dideportasi.
"Kalau ilegal ada aturan lagi mereka akan dideportasi kemana. Minimal mereka akan dideportasi ke negara asal," sambung dia.
Sebelumnya, Komandan Lanal (Danlanal) Dumai, Kolonel Laut (E) Yose Aldino mengatakan, 31 warga negara Bangladesh yang terdiri dari 30 laki-laki dan satu perempuan itu diduga akan dikirim ke negara Malaysia secara ilegal melalui jalur laut.
Penangkapan awalnya dilakukan oleh unit intel. Mereka menerima informasi dari masyarakat tentang rencana pengiriman warga Bangladesh dari Desa Silinsing yang akan dikirim menuju Malaysia. Atas informasi tersebut, dua unsur patroli yang terdiri dari Sea Reder 1 dan Sea Rider 2 melaksanakan penyekatan di perairan Silinsing antara Pulau Rupat dengan Pulau Bengkalis.
Kemudian tim darat yang terdiri dari personel Unit Intel Lanal Dumai melakukan pengintaian di sekitar hutan Silinsing jalan raya Dumai Pakning, Kecamatan Medang Kampai.
Setelah diadakan patroli laut selama dua hari di sekitar perairan Silinsing antara Pulau Rupat dengan Pulau Bengkalis, tim Sea Rider 1 melihat sebuah speed boat melintas dengan kecepatan tinggi menuju darat Desa Silingsing.
Selanjutnya kedua tim Sea Rider melakukan pengejaran terhadap speed itu. Namun mereka berhasil kabur ke arah laut lepas. Pengintaian dilanjutkan oleh tim darat dengan melakukan penyisiran ke hutan di Desa Silinsing.
Tim menemukan puluhan WNA Banglades yang disembunyikan di hutan Silinsing. Mereka berada pada posisi titik koordinat 1°40'08.3"N 101°42'32.9"E atau sekitar 100 meter dari bibir pantai.
Reporter: Dodi Ferdian