Riau Tagih 10 Persen Saham Blok Rokan ke Pertamina
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pemprov Riau meminta PT Pertamina (Persero) untuk memberikan hak saham partisipasi (participating interest) bagi perusahaan daerah berupa 10 persen saham dalam pengelolaan Blok Rokan, setelah pemerintah pusat menyatakan Pertamina akan mengelola ladang minyak terbesar di Indonesia itu mulai 2021.
"Tentu sebagai perusahaan negara, Pertamina sudah tahu apa yang harus dilakukan. Participating interest untuk daerah," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Rabu (1/8/2018).
Ia menyatakan Pemprov Riau sedang menyiapkan badan usaha milik daerah yang akan diajukan untuk mendapatkan participating interest (PI) tersebut. Persiapan BUMD tersebut, lanjutnya, bukan hanya untuk mendapatkan hak PI di Blok Rokan, melainkan juga untuk Blok Kampar dan Siak.
Menurut dia, PI untuk pemerintah daerah tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau.
"Itulah bedanya peraturan yang sekarang ini dengan yang dulu-dulu, karena memang dengan 10 persen saham itu, (pemerintah) daerah tak perlu cari modal kesana-kemari tapi ada hitung-hitungnya," kata Arsyadjuliandi.
Ia berharap agar Pertamina dalam pengelolaan Blok Rokan bisa memberikan dampak positif khususnya bagi masyarakat Riau.
"Harapan dengan adanya Pertamina kita berharap ada yang positif untuk daerah ke depan dalam rangka membangun masyarakat Provinsi Riau ini. Ada pengembangan usaha yang dibuka untuk pengusaha daerah dan kesejahteraan bagi masyarakat di daerah operasi Pertamina," katanya.
Sebelumnya, pada Selasa (31/7), Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan keputusan final yang diambil pemerintah merupakan hasil dari evaluasi terhadap dua proposal yang diajukan oleh Pertamina dan Chevron.
Keputusan tersebut sudah bulat, bahwa Pertamina ditetapkan sebagai operator Blok Rokan dari 2021 sampai 2041.
Menurut dia, setelah diserahkan ke Pertamina mulai 2021, perusahaan tersebut akan berbagi hak partisipasi (Participating Interest/PI) ke BUMD dengan porsi 10 persen.
Berdasarkan catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) produksi minyak siap jual Rokan pada semester I 2018 sebesar 771.000 barel per hari (bph), sedangkan porsi produksi Rokan mencapai mencapai 207.148 barel
Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.264 kilometer persegi yang merupakan ladang minyak terbesar di Indonesia, yang berlokasi di Provinsi Riau.
Terdapat dua lapangan minyak raksasa di Blok Rokan, yakni Minas dan Duri. Lapangan Minas yang telah memproduksi minyak hingga 4,5 miliar barel minyak sejak mulai berproduksi pada 1970-an. Pada masa jayanya, produksi minyak Lapangan Minas pernah menembus angka 1 juta bph. Lapangan tua ini masih bisa menghasilkan minyak sekitar 45.000 bph.
Sementara itu, Lapangan Duri berlokasi di Kabupaten Bengkalis, yang secara administrasi masuk Kecamatan Mandau. Lapangan ini punya kandungan minyak mentah unik yang dikenal dengan nama Duri Crude. CPI selama ini menggunakan teknologi EOR (enhance oil recovery) dan cukup berhasil mengoptimalkan produksi minyak Duri melawan penurunan alami. (adv)