RIAUMANDIRI.CO, TEMBILAHAN - Merasa dirugikan dan dinilai tak memiliki itikad baik, Kepala Desa Simpang Gaung, Samsul dan Ali selaku Ketua Kelompok Tani akan digiring ke meja hijau alias ke ranah hukum.

Pernyataan tersebut disampaikan Salman Ependi yang merupakan pihak kedua dalam kontrak kerjasama bersama Kelompok Tani yang diketuai oleh Ali untuk kegiatan normalisasi parit.

Diceritakan Salman, persoalan itu bermula ketika lahan yang ia kerjakan ternyata mengalami sengketa, sehingga pengerjaan terpaksa ditunda selama sebulan lebih.

Padahal dari awal, ditegaskan pemuda asal Kecamatan Teluk Belengkong, pihaknya tidak akan bersedia melaksanakan kegiatan normalisasi jika terjadi sengketa.

"Pak Wali dan Ali menyetujui itu dan bahkan mereka menjamin hal itu (sengketa) tidak akan terjadi. Namun setelah pengerjaan dilakukan kurang lebih 1,7 kilometer , tiba-tiba ada warga yang protes dan mengaku lahan yang dikerjakan milik dia," ceritanya, Selasa (24/7/2015).
 
Dikarenakan masalah itu, Salman merasa dirugikan dan meminta ganti rugi yang kemudian setujui Kades dan Ali. 

"Mediasi untuk ganti rugi itu pun sudah dibahas bersama Kapolsek beserta jajarannya, tapi sampai sekarang dari hasil kerja dan ganti rugi tidak pernah dipertanggung jawabkan," ungkapnya kecewa.

Salman menambahkan, ia sudah mencoba berulang kali menagih janji, namun sayangnya ketika dihubungi berbagai alasan yang terlontar dari kepala desa atau pun pihak Ali.

"Sampai sekarang tidak ada itikad baiknya, berjumpa pun untuk bermusyawarah sampai sekarang tak pernah diindahkan," imbuhnya.

Salman pun berupaya mencari keadilan ini sudah berbagai cara di tempuh, termasuk mengadukan permasalahan ini kepada APDESI Inhil. Sebab, sebagimana diketahui, kepala desa simpang gaung ialah ketua APDESI untuk Kecamatan Gaung.

"Oleh karna itu, saya menghimbau dalam waktu 3 X 24 Jam tidak ada juga itikad baiknya, permasalahan ini akan saya bawa ke meja hijau," tandas salman 

Hingga berita ini dirilis, belum ada konfirmasi dari Kepala Desa Simpang Gaung , Samsul maupun ketua kelompok Tani, Ali.

Reporter: Herman

Editor : Nandra F Piliang