RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Proses penyidikan kasus dugaan korupsi kredit fiktif senilai lebih dari Rp40 miliar di BRK Cabang Pembantu Dalu-Dalu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) berlanjut dengan agenda pemeriksaan saksi. Kali ini, penyidik memeriksa kepala dan mantan kepala Capem BRK Dalu-dalu, masing-masing Da dan Ar.

Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum (Penkum) dan Humas Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Muspidauan, membenarkan hal itu. Dikatakannya, kedua saksi itu diperiksa di kantor sementara Kejati Riau Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru, Rabu (18/7).

"Keduanya sudah diperiksa atas statusnya sebagai saksi dalam perkara itu," ungkap Muspidauan kepada Riaumandiri.co, Kamis (19/7).

Lebih lanjut dikatakannya, pemeriksaan terhadap kedua saksi itu merupakan yang pertama kali dilakukan. Keduanya dimungkinkan dipanggil kembali, tergantung kebutuhan penyidikan. 

"Pasti, keduanya akan kita panggil lagi. Kemarinkan baru pemeriksaan tahap awal. Nanti kita jadwalkan lagi pemeriksaan terhadap kedua saksi tersebut," pungkas mantan Kasi Datun Kejari Pekanbaru itu.

Sebelumnya, penyidik telah 50 dari 110 orang yang namanya dicatut sebagai debitur. Hal itu dilakukan untuk mengumpulkan alat bukti guna memperkuat sangkaan terkait dugaan penyimpangan yang terjadi di bank itu.

Selain itu, penyidik juga telah periksa sejumlah saksi dari pihak BRK Capem Dalu-dalu. Mereka adalah seorang Pimpinan Seksi (Pimsi) di BRK Capem Dalu-dalu, dan empat orang analis kredit. Lalu, dua orang analis kredit. Penyidik juga diketahui telah menyita sejumlah dokumen terkait kredit. Dokumen itu akan dilampirkan di dalam berkas perkara, dan diklarifikasi dengan pihak-pihak terkait.

Sejauh ini, proses penyidikan masih berupa penyidikan umum. Artinya, proses penyidikan saat ini belum ada penetapan tersangka. Jika seluruh saksi dan alat bukti telah terkumpul, penyidik selanjutnya akan melakukan gelar perkara.

Reporter: Dodi Ferdian

Editor : Nandra F Piliang