Ketum PBNU: Pelaku Bom Bunuh Diri Buang ke Laut Saja
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ketua Umum PBNU Saiq Aqil bicara mengenai perilaku terorisme, khususnya teror bom di Surabaya, yang terjadi beberapa waktu lalu. Ia menuturkan ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh pelaku teror bom di Surabaya.
Salah satu kesalahan dari tindakan terorisme di Indonesia, dikatakan Said, pelaku teror kerap menggunakan ayat-ayat Alquran tanpa melihat konteks arti dari ayat tersebut.
"Itu yang ngebom di Surabaya itu, dia itu tidak berjenggot, tidak bergamis, biasa. Dan kaya, punya Avanza. Tidak cerdasnya di mana? Membaca ayat Alquran tanpa melihat konteks ayatnya. Ini salahnya," kata Said dalam acara diskusi dan bedah buku 'Nasionalisme Kaum Sarungan' di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2018).
"(Pelaku bom) Surabaya itu lagi zaman dipakai ayat perang," imbuhnya.
Ia melanjutkan, tindakan teror bom bunuh diri pun tidak bisa dibenarkan. Mengulik dari ayat Alquran, Said menegaskan perbuatan pelaku bom bunuh diri tidak pernah bisa dibenarkan.
"Kemudian bom bunuh diri. Nggak boleh membunuh dirinya sendiri. Kalau bunuh diri itu baik, Nabi Muhammad dan lain-lainnya itu sudah bunuh diri. Jadi kesimpulannya ya, demi Allah, wallahi, mereka yang melakukan bom bunuh diri dosa besar," sebut Said.
Said bahkan menuturkan, menurut para ulama, para pelaku bom bunuh diri sebaiknya dibuang ke laut. "Bahkan menurut ulama, nggak usah disalatin, nggak usah dikafanin, buang saja ke laut. Kalau terlalu jauh (jarak lautnya), buang saja ke comberan," tutup Said seraya berkelakar.