Ini Sederet Nama Beken yang Tak Nyaleg Lagi

Ini Sederet Nama Beken yang Tak Nyaleg Lagi

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Memasuki pemilu legislatif 2019, partai-partai sudah melakukan persiapan dengan mendaftarkan jagoannya masing-masing ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Banyak tokoh-tokoh yang kembali dicalonkan partai menjadi calon legislatif (caleg), tapi ada beberapa nama-nama besar yang tak lagi maju.

Beragam alasan melatarbelakangi para tokoh-tokoh yang tak lagi maju. Salah satu di antaranya adalah Fahri Hamzah yang tak lagi maju karena tidak lagi dicalonkan PKS.

1. Fahri tak Nyaleg untuk Tuntaskan Kasus dengan PKS


Fahri mengaku ditawari banyak pihak untuk menjadi caleg dari partai selain PKS, tapi ditolaknya. Dia beralasan ingin menyelesaikan masalahnya dengan para petinggi PKS.

"Nggak. Saya tegaskan lagi, saya tidak nyaleg dari partai manapun dan saya berterima kasih atas semua tawaran itu yang diberikan kepada saya oleh semua parpol," kata Fahri Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/7).

Fahri lebih memilih fokus menyelesaikan persoalannya dengan para petinggi PKS. Dia juga tidak berminat pindah ke partai lain karena tidak ingin disebut 'kutu loncat'.

"Tapi ijinkan saya, saya ingin menghadapi case saya dulu, saya nggak mau ada istilah lompat-lompat. Saya selesaikan ini dulu saya pegang apa yang saya proses nah mudah-mudahan ada kebenaran di ujungnya sehingga kita bisa tahu cara kita melangkah ke depan," tuturnya.

2. Mahfudz Shiddiq Tak Nyaleg karena Dicoret PKS

Senada dengan Fahri, petinggi PKS lainnya Mahfudz Shiddiq juga tidak menjadi caleg. Dia mengaku mendapat kabar dirinya dicoret dari daftar caleg PKS. Meski menegaskan tak pindah partai.

Mahfudz awalnya menjawab isu yang menyebut dirinya pindah ke NasDem. Dia menegaskan tak pindah partai.

"Waduh ini kok tiba-tiba rame berita saya nyaleg NasDem? Nggak ah. Saya memang nggak nyaleg lagi 2019. Dicoret dari PKS. Dan nggak ke mana-mana," ujar Mahfudz, Selasa (17/7).

3. Akom hingga Idrus Tak Nyaleg karena Fokus Kerja

Sementara itu dari Partai Golkar, Ade Komarudin (Akom), Idrus Marham, Airlangga Hartarto dan Meutya Hafid dari Golkar juga tidak didaftarkan menjadi caleg di pemilu 2019. Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily.

"Yang tidak maju antara lain Pak Agus Gumiwang Kartasasmita, Pak Mahyudin, Ibu Betty Sadiq, Pak Ade Komarudin (Akom)," ujar Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, Rabu (18/7).

Agus Gumiwang saat ini menjabat Sekretaris Fraksi Golkar sekaligus Plt Ketua DPD Golkar DKI Jakarta. Akom merupakan eks Ketua DPR. Selain itu, elite Golkar Meutya Hafid, disebut Ace, memutuskan tak maju Pileg 2019.

"Ya itu yang tidak maju. Terakhir, Mbak Meutya juga tidak maju," ucap dia.

Idrus Marham yang saat ini menjadi Menteri Sosial akan fokus menyelesaikan tugasnya. Ace juga mengatakan Ketum Golkar Airlangga Hartarto tak akan maju karena fokus untuk memenangkan Pilpres 2019.

"Pak Idrus Marham akan lebih fokus menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai Menteri Sosial RI. Demikian juga nama Agus Gumiwang Kartasasmita yang kini Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI tidak akan maju menjadi anggota DPR RI dan akan lebih fokus mendampingi Ketua Umum DPP Partai Golkar, Pak Airlangga Hartarto, memenangkan pemilihan Presiden 2019," tutur Ace.

Adapun bagi Meutya, dia mengaku saat ini akan lebih fokus tugasnya sebagai tim pemenangan Golkar dan pemenangan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden. Dia fokus pada tugasnya tersebut di Provinsi Sumatera Utara.

"Sekjen meminta saya agar dapat membantu pemenangan calon presiden yang kita usung, Pak Jokowi, di Sumatera Utara. Dan saya sampaikan saya siap. Jadi ini alih tugas saja antara pencalegan dan concern pada pemenangan capres," jelas Meutya.

4. Zulkifli Tak Nyaleg karena Amanah Ikuti Pilpres

Di PAN, Ketum PAN Zulkifli Hasan yang sempat menimbang-nimbang berlaga di Pileg 2019 akhirnya tak jadi maju. Sedangkan MenPAN-RB Asman Abnur tetap diminta PAN untuk menjadi calon wakil rakyat.

"Zulkifli Hasan masih mengemban amanah untuk menjadi capres atau cawapres. Amanah itu dibebankan pada saat rakernas yang lalu," ujar Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay, Selasa (17/7).

Terakhir di Partai Gerindra, Aryo Djojohadikusumo, tak lagi nyaleg. Namanya digantikan oleh saudara kandungya Rahayu Saraswati (Sara) Djojohadikusumo.

"Karena Mbak Sara sudah berkeluarga dan punya anak 2, jadi Mbak Sara harus ngurus, sebaiknya di Jakarta. Dapil III," ucap Ferry.