Ini Tanggapan Golkar Soal Said Aqil Jadi Cawapres Jokowi
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjan) Partai Gokar, Maman Abdurrahman menyatakan partai berlambang pohon beringin itu tetap solid mendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Sebagai pendamping Jokowi di Pilpres, beredar sejumlah nama untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres), termasuk Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj.
Meski demikian, Golkar masih bersabar dan masih menyerahkan keputusan cawapres ke Jokowi, bila nantinya Jokowi memilih pendamping selain Airlangga termasuk Said Aqil Siraj.
"Artinya gini posisi Golkar hari ini secara internal sudah memutuskan Pak Jokowi sebagai calon presiden, dan aspirasi mendorong pak Airlangga menjadi calon wakil presiden. Jadi kita bicara di situ aja dulu. Apa-apa aja yang ke depan kita lihat aja nanti," ujarnya dikutip detik, Minggu (15/7/2018).
Golkar juga tak mau berandai-andai apakah Said Aqil bakal dipilih Jokowi atau tidak. "Kita tidak mau berandai-andai. Yang pasti kita masih menunggu jawaban Pak Jokowi, nanti kita evaluasi kembali," ucap Maman.
Diketahui, dalam survei cawapres Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) nama Said Aqil masuk posisi teratas bersama Mahfud MD dan Sri Mulyani. Survei itu memiliki responden elite, pembuat opini atau opinion leader dan media massa pemilih nasional. Penilaian survei berdasarkan penilaian kapabilitas, integritas, empati, akseptabilitas, kontinuitas.
Mahfud MD di posisi pertama (7,2), Sri Mulyani di posisi kedua (7), Said Aqil menempati posisi ketiga dengan skor 6,3, lalu Airlangga Hartarto di posisi keempat (6,1) dan Zainul Majdi (6,1).
Said Aqil pun mengatakan sampai saat ini belum ada partai politik yang berusaha meminang dirinya jadi cawapres. "Belum. Belum ada," kata Said Aqil ditemui usai acara Halal Bihalal PP Muslimat NU di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (8/7/2018).
Dia juga menampik jika PBNU telah memberikan dukungan terhadap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Cawapres Jokowi. Dia menyebut hal itu untuk mendoakan saja.
"Sebenarnya bukan dukung. Bukan. Cak Imin datang. Kita merestui dan mendoakan saja bahasanya. Mendoakan berhasil," ucapnya.