Empat Hal yang Harus Dilakukan Rusia untuk Kalahkan Spanyol
RIAUMANDIRI.CO, MOSKOW - Sebagai tuan rumah, Rusia bakal menang dukungan saat menghadapi Spanyol di 16 besar Piala Dunia 2018. Ini yang bisa Rusia lakukan dalam usaha berjaya juga atas Spanyol di atas lapangan.
Rusia akan berhadapan dengan Spanyol di Luzhniki Stadium, Minggu (1/7/2018) malam WIB. Partai yang memperebutkan satu tiket perempatfinal Piala Dunia 2018 itu dimainkan pada pukul 21.00 WIB.
Untuk pertandingan tersebut, Spanyol akan jadi unggulan. Tapi Rusia pun tak perlu kecil hati karena tim macam Iran dan Maroko pun mampu meladeni Spanyol di fase grup lalu (Iran kalah tipis 0-1, Maroko berimbang 2-2).
"Kami tahu bagaimana gaya main Spanyol. Mereka sulit diserang balik, tapi kami akan berusaha. Kami sudah pernah menghadapi timnya Julen Lopetegui (yang dipecat Spanyol sebelum Piala Dunia) dan kami melihat perubahan di bawah arahan (Fernando Hierro). Saya takkan menjelaskan terperinci, tapi timnya main sedikit berbeda," kata Pelatih Rusia Stanislav Cherchesov kepada FIFA TV.
Sehubungan dengan itu, FIFA.com memaparkan empat hal yang bisa dilakukan Rusia dalam usahanya mengalahkan Spanyol di partai 16 besar Piala Dunia 2018:
1. Mengeksploitasi kerentanan lini bertahan
Rusia mampu mengimbangi Spanyol 3-3 ketika kedua tim berhadapan dalam laga uji coba internasional bulan November lalu. Baru di laga itu lagi Spanyol kebobolan tiga gol sejak Piala Dunia 2014 di Brasil.
Full back Jordi Alba dan Dani Carvajal rutin merangsek maju tapi tidak selalu rajin untuk segera kembali menutup ruang yang mereka tinggalkan. Sergio Busquets pun tak bisa dituntut untuk menutup semua celah yang ada.
"Mereka memainkan pertahanan garis tinggi, menyisakan celah di belakang, dan membuka pintu buat lawan untuk menciptakan peluang dalam serangan balik. Maroko dan Iran memanfaatkan hal itu jadi kami juga harus begitu," kata bek Rusia Sergei Ignashevich.
Kiper Spanyol David De Gea sejauh ini juga sudah kebobolan lima gol dari enam tembakan tepat sasaran yang ia hadapi sepanjang Piala Dunia 2018.
2. Menekan dengan cerdas
Rusia akan menghadapi Spanyol dengan kekuatan penuh setelah Aleksandr Golovin kembali ke line-up. Tapi Rusia tetap harus bisa memilih waktu setepat mungkin dalam tekanannya.
Ini tidak lepas dari keberadaan Sergio Ramos dan Gerard Pique, yang bisa mementahkan ancaman ke pertahanan Spanyol dengan satu operan jitu yang bisa mengawali serangan balik La Roja. Tapi seperti diperlihatkan Maroko, mereka bukannya tak pernah lengah.
Dalam tekanannya, Rusia juga tidak boleh melepaskan perhatian dari Isco, juga terlalu memberi ruang kosong buat Andres Iniesta. Diego Costa di lini depan Spanyol pun bakal ikut membuat Rusia harus pintar-pintar membagi perhatian.
3. Memaksimalkan bola mati
Skema bola mati sudah menjadi kunci sukses sejumlah tim di Piala Dunia 2018 sejauh ini. Tuan rumah Rusia pun pernah jadi korbannya saat kalah dari Uruguay di fase grup.
Sejauh ini Rusia disebut tidak menonjol dalam urusan bola-bola mati, sehingga juga diprediksi takkan tiba-tiba jago lawan Spanyol. Tapi Rusia tetap punya potensi ancaman dari skema bola mati.
Secara khusus, Artem Dzyuba bisa memaksimalkan posturnya (1,94 m/91 kg) untuk duel-duel udara Rusia dalam setiap bola mati. Di sisi lain Rusia juga harus mewaspadai ancaman bola mati Spanyol.
4. Memanfaatkan peluang
Hasil akhir pertandingan bisa bergantung besar pada tim mana yang paling mampu memanfaatkan peluang (sekecil apa pun) yang mereka dapatkan di atas lapangan.
Saat berimbang lawan Maroko, Spanyol memperlihatkan bahwa dalam 90 menit pertandingan ada momen-momen ketika konsentrasi mereka buyar untuk dimanfaatkan tim lawan.
"Kami sudah tahu apa yang perlu kami lakukan; sabar dan menanti peluang. Kami harus memanfaatkan setiap peluang dan semua pemain tak boleh mengendur. Kami harus tampil sebaik mungkin," kata Dzyuba.
"Kami sudah punya rencana tapi takkan mengungkapnya. Spanyol punya penguasaan bola luar biasa, saling mengoperkan bola secara konstan, dan berganti posisi. Kami harus mencari cara untuk menyerang balik. Kami mesti solid secara taktis," ucapnya.
Sumber: detik