Penyatuan ATM Bank BUMN Direalisasikan
JAKARTA (HR)- Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) berencana menyatukan Automatic Teller Machine (ATM) antara perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penggabungan ini bertujuan untuk menurunkan cost efficiency yang berujung pada penurunan bunga kredit perbankan.
Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut, rencana penyatuan ATM bank-bank BUMN akan dilaksanakan pada tahun ini.
"Tahun ini, Insya Allah," ucap Rini saat acara penandatanganan Piagam Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Kementerian BUMN di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (6/3).
Seperti yang diketahui, Jokowi belum berniat untuk menggabungkan merger bank-bank BUMN, tetapi menurut Rini arahan Jokowi lebih kepada menyatukan fasilitas ATM yang ada saat ini.
"Beliau (Jokowi) menekankan bahwa bagaimana operasional cost-nya dari perbankan bisa diturunkan enggak, kenapa bank BUMN harus berinvestasi untuk ATM sendiri-sendiri, kenapa tidak bersama-sama, sehingga itu menurunkan cost," ungkap Rini.
Rini menjelaskan, Jokowi berharap dengan disatukannya ATM tersebut bisa menekan cost dan berimbas pada penurunan suku bunga pinjaman.
"Sebetulnya itu lebih melihat upaya bersama bahwa cost yang terjadi diperbankan BUMN dapat diperbaiki dan didefisiensikan, salah satunya adalah mengenai ATM. Kenapa harus Bank Mandiri sendiri, BNI sendiri, BRI sendiri," sebut Rini.(okz/ara)