Masyarakat Talang Mamak Indragiri Doakan Firdaus
RIAUMANDIRI.CO, AIRMOLEK - Komunitas Pemuda, Masyarakat Adat dan Suku Talang Mamak Indragiri, khususnya Indragiri Hulu mendoakan Dr H Firdaus, ST, MT memenangkan Pilgubri 27 Juni mendatang.
"Kami tokoh muda dan sebagian besar masyarakat adat Talang Mamak, mendukung Firdaus. Kami mendoakan agar bapak jadi Gubernur Riau," kata Gilung, Ketua Umum Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Talang Mamak Indragiri Hulu di depan Firdaus MT yang berkunjung ke Airmolek, Indragiri Hulu, beberapa hari lalu.
Menurut Gilung, mereka tertarik dengan program Firdaus yang antara lain memajukan pendidikan di Riau, termasuk pendidikan suku anak dalam Talang Mamak. "Kami bangga dengan Bapak. Kami siap memenangkan bapak," tambah Gilung dengan wajah berseri seri.
Dalam acara silaturrahmi bersama tokoh masyarakat Lirik, Airmolek, Jahpura dan sekitarnya itu, Gilung mengaku terkesan dengan sosok Firdaus. "Saya baru kali ini bertemu dan mendengarkan Pak Firdaus bicara. Saya langsung jatuh cinta pada beliau. Orangnya sangat sederhana, santun dan pintar," tambahnya.
Selain Gilung, hadir juga dalam pertemuan itu, Batin Talang Pejangki dan Batin Talang Rakit Kulim. Kedua Batin (Ketua Adat Wilayah) Talang Mamak ini, juga mengaku kagum dengan Firdaus. "Daerah saya 60 Km jaraknya dari tempat pertemuan ini. Tapi begitu saya diberitahu yang datang adalah Calon Gubernur Nomor 3, saya langsung datang," kata Batin Pejangki.
Hal yang sama juga disampaikan Batin Rakit Kulim. Menurutnya, sudah beberapa orang calon Gubernur menemui mereka untuk meminta simpati masyarakat Talang Mamak. Mereka berjanji macam macam. Akan begini, akan begitu kalau nanti menang. Tapi mereka mengaku hanya mendengar saja semua janji janji itu. "Awalnya kami juga mau dengar Pak Firdaus berjanji janji. Tapi dalam silaturrahim ini, beliau gak berjanji sama sekali. Kami jadi terkesan," kata Batin Rakit Kulim.
Ditambahkannya, Firdaus hanya minta dukungan serta minta didoakan agar menang. Setelah menang nanti, baru dibicarakan apa yang akan dibuat. "Pak Firdaus juga menyampaikan kepada kami dengan cara yang santun, tidak sombong dan terkesan tidak mengumbar janji. Karena terkesan, kami juga berjanji memenangkan Pak Firdaus," jelas Batin Rakit Kulim.
Sebelumnya kepada sejumlah wartawan Gilung mengatakan, hampir 50 persen anak-anak Suku Talang Mamak tidak bersekolah dan tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat menengah. Data tahun 2015, kata Gilung, terdapat sekitar 11.700 jiwa masyarakat Talang Mamak yang ada di Kabupaten Inhu. Dari jumlah itu 40 persen di antaranya adalah anak anak.
Ketua AMAN ini menjelaskan, banyak faktor yang mengganjal anak-anak Talang Mamak mendapatkan pendidikan. Salah satu faktor terbesar adalah tidak adanya kartu identitas yang diakui negara. Hal ini berangkat dari kepercayaan masyarakat Talang Mamak, yakni "Langkah Lama" atau tidak menganut satu agama atau pula disebut animisme.
"Sebenarnya perkembangan pendidikan anak-anak Talang Mamak tiap tahun cukup baik. Bahkan di tingkat SD sampai SMP masih lancar, karena belum memerlukan akte lahir dan Kartu Keluarga (KK, red), kendalanya waktu SMA dan kuliah," kata Gilung kepada wartawan.
Status kepercayaan masyarakat Talang Mamak tersebut masih belum bisa diakui, meski kata Gilung, Mahkamah Konstitusi (MK) sudah merevisi soal kolom kepercayaan di KTP itu.
Tidak hanya KTP saja, masyarakat Talang Mamak juga kesulitan mengurus Kartu Keluarga (KK) karena tidak bisa mendapatkan surat nikah yang sah dan diakui negara. "Surat nikah dari Batin ada, tapi tidak diakui oleh negara," katanya.
Karena itulah, dalam pertemuan silaturrahim dengan Firdaus, Gilung menyampaikan hasratnya, jika Firdaus menang, Pemerintah Provinsi Riau wajib memperhatikan kondisi masyarakat adat Talang Mamak yang hingga kini belum benar benar tersentuh oleh pemerintah secara keseluruhan.
Di sisi lain Batin Pejangki menjelaskan, saat ini suku Talang Mamak terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan asal usul dan kepemimpinan serta tradisi lokal. Pertama adalah kelompok Talang Mamak Sungai Limau yang berdiam di sekitar daerah aliran Sungai Limau dan Sungai Cenaku. Kedua, adalah Talang Mamak Sungai Gangsal yang berdiam di sekitar daerah aliran Sungai Gangsal dan Sungai Akar di lingkungan Pegunungan Bukit Tigapuluh.
Namun, meski terbagi dua kelompok dan aliran kepercayaan, mereka tetap merasa dari induk yang sama. Karenanya, sejauh ini mereka menamakan Masyarakat Adat Talang Mamak. Mereka tak ingin disebut suku terasing atau suku tertinggal.
"Kami sama sama menganut sistem kekerabatan matrilineal. Jabatan kepemimpinan, seperti batin, penghulu, mangku dan monti serta pewarisan harta pusaka hanya bisa diturunkan kepada anak lelaki dari saudara perempuan. Kami hidup juga memiliki pemimpin dan kampung. Setiap kampung dipimpin oleh seorang batin atau penghulu adat. Selain itu kami juga mempunyai pemimpin kharismatik yang bergelar Datuk Patih. Kami sudah seizin Patih untuk mendukung Pak Firdaus," ujarnya.
Firdaus yang mendengarkan masukan dari tokoh masyarakat adat tersebut, tampak terharu dan menyambut baik harapan dan keinginan Suku Talang Mamak. Dengan penuh harap, Firdaus juga meminta agar didoakan secara sungguh sungguh agar bisa menjadi Gubernur Riau periode 2019-2024.
"Insya Allah, apa yang saya dengar hari ini, akan menjadi perhatian saya ke depan. Doakan saya benar benar bisa menjadi Gubernur Riau. Kalau saya lupa, segera ingatkan saya," jelasnya yang disambut tepuk tangan sekitar 150 hadirin dalam pertemuan itu. (rls)