Sekolah Minim Fasilitas Keamanan
RENGAT(HR)- Kasus pencabulan terhadap siswa kelas tiga dan kelas empat di SDN 026 mendapat respons dari Bupati Indragiri Hulu Yopi Arianto.
Dalam kunjungannya ke SDN 026, Yopi menyaksikan fasilitas keamanan sekolah yang minim. Untuk itu, ia menyampaikan akan menempatkan satu atau dua orang Satpol PP berjaga di sekolah. "Kedepannya kita akan siapkan satu atau dua orang satpol PP berjaga di sekolah," tegasnya, Kamis (5/3).
Sebelumnya, Yopi serta Dinas Pendidikan Indragiri Hulu serta perwakilan dari Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) dengan pihak sekolah SDN 026.
Dalam pertemuan tersebut, pihak sekolah juga menghadirkan orangtua yang menjadi korban pencabulan. Dalam rapat tersebut kepala Disdik Inhu menyampaikan permohonan maaf kepada orangtua korban.
"Saya minta maaf kepada orangtua, karena kasus ini kesalahan kami Dinas Pendidikan," ucap Ujang. Ia siap dimarahi oleh orangtua murid akibat kelalaian mereka, sehingga muncul kasus pencabulan di sekolah tersebut.
Saat Bupati hadir, para orangtua korban menyampaikan kekesalan mereka. Bahkan Dr, salah seorang orang tua korban mengungkapkan kekesalan karena pelaku dibebaskan. "Saya curiga pihak sekolah menutup-nutupi kasus ini, kenapa pada saat dia ditahan sempat dibebaskan," ucap Dr sambil menangis.
Mendengar hal itu, Alimudin menjawab bahwa ia melakukan kesalahan sehingga ia kecolongan. "Saya minta maaf kepada orangtua murid yang hadir saat ini, saya siap dipecat jadi pegawai negeri bila itu bisa membuat bapak tenang," ucap Alimudin, dihadapan peserta rapat.
Usai mendengar keluhan dari orangtua murid, Bupati menjawab, ia turut prihatin dengan kasus pencabulan ini. "Saya menyesal sekali, saya bisa merasakan apa yang diderita oleh para orang tua murid," ucap Bupati.
Bupati meminta, segera dilalukan rapat intern antara pihak sekolah dan dinas terkait menyelesaikan masalah tersebut. Usai mengadakan rapat di UPTD Pendidikan Kecamatan Rengat Barat, Bupati beserta rombongan melalukan kunjungan ke SDN 026, melihat langsung lokasi kejadian.
Usai menyalami para siswa, Bupati mengadakan rapat tertutup dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan. Setelah rapat, Bupati melihat perpustakaan yang menjadi lokasi kejadian. Usai mengecek lokasi, Bupati menjumpai para murid yang sudah berkumpul di depan pustaka.
"Pak guru olahraga jahat?" tanya Bupati kepada seluruh siswa. Saat ditanya seperti itu, para murid hanya terdiam. Kemudian ia melanjutkan, "apa yang dipelajari kalau olahraga?" Murid menjawab, "main bola kasti." (adv/humas)