AHY: Jika Dipasangkan Tokoh Politik Lain, Saya Amini
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Partai Demokrat berwacana memasangkan Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Jusuf Kalla. Wacana ini muncul dalam usaha Demokrat untuk membentuk poros ketiga yakni Koalisi Kerakyatan.
Nama AHY sendiri muncul dalam di beberapa survei sebagai sosok alternatif sebagai capres/cawapres di Pilpres 2019 nanti. AHY mengamini. Menurutnya hal itu sebagai bentuk kepercayaan masyarakat.
"Saya kalau dapat nilai yang cukup baik berdasarkan hasil survei, kemudian dipasangkan dengan tokoh politik lainnya, saya mengamininya. Artinya ada harapan publik yang menganggap AHY ini patutlah dijadikan alternatif dalam percaturan kontestasi Pilpres 2019," kata AHY di Jakarta Selatan, Rabu (13/6/2018).
AHY sendiri mengatakan kondisi politik jelang Pilpres 2019 masih dinamis. Dia mengatakan partai-partai masih melakukan perhitungan politik.
"Dua poros-tiga poros masih memungkinkan terjadi," kata AHY
"Ingat, sekarang bulan Juni dan itu batas waktunya sampai 4-10 Agustus. Jadi sampai dengan 10 Agustus malam hari ya semua masih bisa berubah. Mengapa? Karena masing-masing parpol punya hitung-hitungan masing-masing karena masing-masing parpol punya kepentingan dan juga ekspektasi masing-masing," sambungnya.
AHY mengatakan saat ini Demokrat masih belum berada di koalisi pendukung Joko Widodo ataupun barisan oposisi. Namun, dia mengatakan komunikasi masih terus dilakukan.
"Per hari ini kita tidak bisa dikatakan bahwa kita sudah berada di satu kubu atau kubu lain. Semua masih terbuka. Kami menjalin komunikasi dengan semua. Pada akhirnya kita akan tetapkan sikap itu tapi belum pada hari ini," tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, Demokrat mewacanakan Koalisi Kerakyatan dalam upayanya mendorong poros ketiga. Partai Demokrat pun memunculkan nama pasangan untuk diusung Koalisi Kerakyatan, yakni Jusuf Kalla-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Betul. JK-AHY ini salah satu opsi yang sedang Demokrat pikirkan untuk Koalisi Kerakyatan. Ini pasangan ideal," ungkap Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon, kepada wartawan, Selasa (12/6/2018).
Sumber: detik