Direktur RSUD Kuansing Santuni Anak Yatim Korban Kecelakaan Saat Safari Ramadan Pemkab
RIAUMANDIRI.CO, TELUK KUANTAN - Demi mensukseskan pelaksanaan Safari Ramadan Pemkab Kuansing 1439 Hijriah beberapa waktu lalu di Masjid Ansharullah Desa Pulau Kijang, Kecamatan Kuantan Hilir, seorang lelaki bernama Abdul Mu'is, salah seorang pengurus masjid, harus kehilangan nyawanya.
Peristiwa ini mendapat perhatian dari Dr H Fahdiansyah, Sp.OG yang saat ini merupakan Direktur RSUD Kuansing. Ia pun langsung mendatangi rumah korban untuk menyantuni anak almarhum yang sudah yatim.
Korban meninggal dalam peristiwa itu setelah terjatuh saat memasang lampu penerangan masjid yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan pemerintah daerah.
Abdul Mu'is menghembuskan nafas terkhirnya sehari setelah kejadian. Pada saat kejadian almarhum tengah mempersiapkan segala kelengkapan untuk pelaksanaan acara Safari Ramadhan Pemkab Kuansing di Masjid Anshrullah tersebut. Meski sebelumnya korban sempat mendapat pertolongan medis dan dirawat di RSUD Kuansing (menjalani operasi pembedahan) akibat terjadinya pembekuan darah yang diakibatkan benturan dengan benda keras.
Operasi yang dijalani korban berjalan sukses. Namun karena ketersediaan darah A+ sangat terbatas dan korban kekurangan darah sekitar 5 kantong darah hingga menghembuskan nafas terakhirnya.
"Pihak rumah sakit dan kami sudah berupaya keras, untuk mencari golongan darah tersebut," sebut Devi, istri almarhum kepada Riaumandiri.co. Senin (11/6/2018).
Menurut dr H Fahdiansyah, Sp.OG yang akrab disapa dokter Ukup tersebut, bahwa hal ini sudah menjadi kewajiban kita selaku sesama manusia, apalagi kepada anak yatim.
Ditambah lagi, mereka jadi anak yatim karena ayahnya yang saat itu hendak mensukseskan kegiatan Pemkab Kuansing.
"Sudah sewajarnya seorang pejabat di lingkungan Pemkab Kuansing peduli kepada mereka," ungkapnya, Ahad (10/6/2018) malam didampingi perangkat, Nazarudin dan wartawan Forum Lintas Media Kuantan Singingi.
"Kita jadi pejabat itu karena masyarakat, kalau masyarakat tidak ada kita pun tidak akan jadi pejabat di negeri ini. Maka dari itu sepantasnya kita berikan sedikit perhatian terhadap mereka, baik itu selaku sesama manusia maupun sebagai hubungan antara pejabat dengan masyarakatnya," kata Ukup.
"Dan hal ini juga sejalan dengan visi misi Pemerintah mewujudkan Kuansing yang Unggul, Sejahtera dan Agamis," tambah dokter kelahiran Baserah itu.
Fahdiansyah mengatakan, jangan mengaku hebat jika tidak peduli dengan masyarakat. Apalagi dari daerah tersebut merupakan daerah pencetak orang-orang pintar atau pejabat publik, baik itu di tingkat kabupaten maupun provinsi Riau. "Untuk apa pejabat yang banyak harta kalau tidak peduli terhadap masyarakatnya," timpalnya.
"Saya berdoa agar lebih banyak lagi yang peduli terhadap tetesan air mata anak yatim (Irpan dan adiknya) yang saat ini masih dalam jenjang pendidikan SD dan SMA ini. Karena mereka memang membutuhkan bantuan dari kita semua, Insya Allah saya pribadi akan terus memantau dan meninjau mereka. Karena mereka layak mendapatkan perhatian agar derita mereka dan air matanya terhapus dari kesedihan," tandasnya.
Reporter : Suandri
Editor : Mohd Moralis