Kokek Masih Menjadi Primadona di Pasar Ramadan, Begini Cara Membuatnya
RIAUMANDIRI.CO, PASIR PENGARAIAN - Gulai asam durian atau yang biasa disebut kokek merupakan makanan yang paling diminati masyarakat untuk hidangan berbuka puasa.
Makanan ini merupakan makanan tradisional khas Rokan Hulu (Rohul) yang sampai hari masih disukai warga lokal.
Selain memiliki rasa khas yang unik, ada manis, pedas, dan rasa durian, jenis makanan ini juga jarang ditemukan di rumah makan. Namun di bulan puasa jenis makanan ini mudah didapat di pasar ramadan dan selalu menjadi menu andalan bagi pedagang dalam mengais rupiah.
Untuk mendapatkan gulai asam durian, tidak perlu mengeluarkan uang banyak karena harga seporsinya hanya Rp10 ribu. Jika ditimbang, ukuran satu porsi sekitar 3 ons atau cukup buat untuk 3 orang.
“Tapi tahun ini harga kokeknya naik. Kalau sebelumnya Rp5 ribu per porsi, sekarang Rp10 ribu per porsi. Harganya naik karena salah satu bahannya durian, mahal dan susah mendapatkannya,” ujar Reni (31) salah seorang pedagang takjil di Pasar Ramadan Pasir Pengaraian, Minggu (20/5/2018).
Menurut Reni, membuat kokek tidaklah sulit karena semua bahan-bahan yang dibutuhkan mudah didapat. Seperti durian, cabe merah, dan cabe rawit, garam, lengkuas, serai, bawang merah, kunyit, dan Santan.
Adapun cara membuatnya yaitu cabe, bawang merah, garam, kunyit, digiling. Kemudian ditambah serai, lengkuas yang sudah di tokok hingga gepeng. Selanjutnya bahan tersebut dimasukan kedalam wajan. Setelah itu baru dimasukan durian yang sebelumnya disimpan di dalam toples atau wadah yang ditutup rapat selama 24 jam.
Setelah semua bahan sudah lengkap lalu disiram dengan air santan, dan dimasak sambil diaduk hingga 15 menit lamanya. Setelah mateng lalu diangkat dan dihidangkan.
“Tapi bagi sebagian orang, untuk menambah rasa, ada yang menambah ikan teri dan petai. Dan ada sebagian tidak membuatnya. Semua tergantung selera masing-masing,” terang Reni.
Gulai asam durian merupakan salah satu makanan khas warga Rokan Hulu yang diwariskan dan sampai hari ini masih terjaga resepnya. Sebagai bentuk apresiasi warga, gulai asam durian ini juga telah dibuat lagu berjudul Kokek oleh Japris Bonuo.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rokan Hulu, Abdul Haris saat meninjau Pasar Ramadan, yang dibangun di Pasar Lama Kelurahan Pasir Pengaraian, pekan lalu mengharapkan kepada pedagang agar memanfaatkan bulan Ramadan sebagai ajang amal dan interaksi ekonomi.
“Kita berharap makanan yang disajikan untuk dijual agar dijaga kebersihannya supaya masyarakat terhindar dari penyakit. Karena dari hasil transaksi jual beli itu, tentu membantu ekonomi pedagang. Makanya kita ingatkan, jaga kebersihan,” pinta Pj Sekda Rohul, Abdul Haris.
Reporter: Agustian
Editor: Rico Mardianto