Ngeri, Pemilik Taman Margasatwa Diseret dan Diserang Singa Dewasa
RIAUMANDIRI.CO, AFSEL - Singa bukanlah hewan yang mudah dijinakkan, meskipun ada yang bisa 'berkawan' dengan pemangsa ini. Tidak sedikit pawang yang sudah memelihara singa sejak kecil, harus berakhir dengan kematian tragis mereka.
Dan mendekati hewan pemangsa ini bukanlah hal yang bijak. Seperti yang dilakukan oleh seorang pemilik taman margasatwa ini, di mana ia justru diseret dan diserang oleh seekor singa di depan para pengunjung.
Singa jantan besar yang menyeret dan menyerangnya tersebut, datang dengan tiba-tiba dan cepat. Lantas bagaimana nasib pria tersebut? Simak dalam video di bawah ini.
Dikutip dari Daily Mail, Mike Hodge, seorang ekspatriat Inggris berusia 67 tahun, dilarikan ke rumah sakit dengan luka di leher dan rahang. Setelah insiden mengejutkan yang tertangkap kamera di Afrika Selatan.
Dalam foto terlihat jika Hodge tersenyum di tempat tidur rumah sakit, meskipun dengan luka-lukanya. Seorang teman mengatakan kepada The Sun bahwa, ia sudah pulih dari masa traumatisnya.
Dalam video serangan di Marakele Predator Park di Afrika Selatan menunjukkan, saat Hodge memasuki kandang singa.
"Mike dan salah seorang penjaga hutannya agak khawatir tentang bau di sebuah kadang. Ia masuk melalui gerbang untuk melihat apa yang menyebabkannya. Dia tidak bodoh dengan singa dan tahu bagaimana berinteraksi dengan mereka, tetapi jelas ada yang tidak beres," kata teman itu kepada The Sun.
Para saksi melihat dengan ngeri tersebut, ketika binatang itu mengejarnya menuju pintu besi ke kandang.
Penonton berteriak histeris, saat dia diseret oleh binatang hewan bergigi tajam itu. Cakar binatang itu besar dan mencengkeram sangat kuat.
Marakele tetap tertutup setelah serangan itu, sementara Chrissy merasa terlalu kesal untuk berkomentar. Video itu juga memicu perdebatan di media sosial, dengan beberapa mengkritik pria itu untuk memasuki kandang.
Marakele Predator Park didirikan pada tahun 2010 oleh Hodge dan istrinya Chrissy, setelah mereka beremigrasi dari Inggris, menurut situs webnya.
Mereka pindah ke Afrika Selatan pada tahun 1999. Dan memulai proyek konservasi singa pada tahun 2003, di sebuah peternakan 30 kilometer dari Thabazimbi.
Beberapa tahun kemudian mereka pindah ke kota di provinsi Limpopo dan mendirikan Marakele Predator Park.
Situs mereka saat ini memiliki lebih dari selusin kucing besar, termasuk singa putih, cheetah dan dua harimau Bengal.
Sumber : Viva.co.id