Warga Blokir Jalan Azki Aris Rengat
RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Warga Jalan Azki Aris Kota Rengat akhirnya membuktikan ancaman mereka untuk menutup dan memblokir jalan, Jumat (27/4). Terlihat ratusan warga membentangkan spanduk dan portal kayu di jalan masuk yang selama ini menjadi kontroversi tersebut.
Aksi warga di jalan provinsi ini, akibat kondisi jalan yang kian hari semakin hancur akibat angkutan berat seperti mobil CPO dan batu bara yang kerap melintas. Diperparah oleh tidak adanya kepedulian dari pihak terkait baik pemerintah dari dinas PU maupun kepedulian dari Dishub, karena meskipun sudah hancur dan tak ada perbaikan tetapi kendaraan berat yang tidak seharusnya melewati jalan itu tetap melintas.
Ditutupnya Jalan Lintas Rengat-Tembilahan tepatnya di Jalan Azki Aris Rengat yang kondisinya selain rusak parah, juga rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Aksi penutupan jalan dilakukan warga bersama Front Pembela Islam (FPI) Inhu, dimulai usai salat Jumat (27/4/18).
"Penutupan jalan ini dilakukan secara spontan oleh warga, karena kondisi jalan yang sudah hancur dan berlubang-lubang besar hingga mengakibatkan kerapnya terjadi kecelakaan lalu lintas," ujar Supri Handayani alias Ando, koordinator aksi saat dikonfirmasi di sela-sela aksi.
Diungkapkanya, penutupan Jalan Azki Aris dilakukan hanya terhadap angkutan berat seperti angkutan CPO dan Batu Bara yang rutin melintas dari pagi hingga malam hari, hingga menjadi penyumbang terbesar kerusakan Jalan Azki Aris tanpa memperdulikan dampaknya bagi warga yang berdomisili di sekitar jalan tersebut.
"Aksi ini dilakukan agar para pemangku kepentingan tahu dan tergugah dengan kondisi Jalan Azki Aris, sebab kondisi ini sudah cukup lama berlangsung tanpa adanya kepedulian dari pihak terkait. Kami akan terus bertahan dan menutup jalan ini sampai adanya kepastian untuk perbaikan jalan khususnya Jalan Azki Aris dan Jalan Lintas Rengat-Tembilahan," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, kondisi Jalan Lintas Rengat-Tembilahan ini sudah lama dikeluhkan warga, terutama Jalan Azki Aris Rengat. Sebab dengan rutinya kendaraan berat seperti angkutan CPO dan Batu Bara melintas, kondisi jalan semakin hancur dan rawan kecelakaan lalulintas.
Anehnya walau sudah ada rambu-rambu batasan angkutan dan jam tertentu yang diperkenankan melintas, namun angkutan berat terutama angkutan CPO justru tidak mengindahkan rambu-rambu tersebut dan leluasa melintas tanpa adanya sanksi dari pihak-pihak terkait.
Mirisnya, angkutan CPO yang besar merupakan milik pengusaha warga kota Rengat sendiri yakni PT Sumber Kencana (SK) milik Johor, yang harusnya peduli dengan pembangunan daerah, namun kenyataannya hal ini tidak pernah digubrisnya untuk peduli dengan daerahnya.
Kendaraan ini juga tidak hanya menjadi penyebab hancurnya jalan Azki Aris tetapi juga jalan lintas Rengat Tembilahan yang berada di Sungai Raya hingga Kuala Cenaku.
Menurut Ando, harus ada ketegasan pemerintah dalam hal ini. Perbaikan jalan, ketegasan aturan tonase kendaraan yang melewati Jalan Azki Aris dan juga ketegasannya lainnya yang terkait pada kenyamanan pengendara dan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal sepanjang jalan Azki Aris.
Belum lagi angkutan Batu Bara dari Peranap, Samantaka. Padahal dari awal, Samantaka berjanji hanya akan menggunakan Cold Diesel, tetapi pada kenyataannya angkutan tersebut beralih menggunakan kendaraan berat dengan tonase berlebih.
Sementara itu, Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Riau Yunan Aris menyatakan, sebenarnya dulu melalui UPT wilayah 1 th 2017 pernah memperbaiki 2 kali untuk fungsional dengan memerikan material pilihan sehingga fungsionalnya terjaga, tapi masyarakat di jalan Azki Aris setelah diperbaiki dan mulus, namun warga malah meletakkan selang air di jalan sehingga jalannya rusak lagi.
"Sangat disayangkan sekali padahal kita hanya membantu. Untuk dapat diketahui, jalan Aski Aris itu bukan jalan provinsi," ungkap Yunan.
Reporter: Eka BP
Editor: Nandra F Piliang