Cawagubri Rusli Effendi Bernostalgia di Pematang Pudu, Warga Sampaikan Harapan Ini
RIAUMANDIRI.CO, DURI - Keberhasilan Firdaus dan ketokohan Rusli Effendi sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terus mendapatkan pengakuan dari banyak kalangan.
Maka tak heran kalau dalam setiap kampanyenya selalu ramai dan dihadiri oleh banyak pemuka masyarakat, agama, adat dan lainnya.
Firdaus-Rusli dinilai sebagai sosok yang sangat ideal, kombinasi keduanya serta ditopang pengalaman diyakini akan memberikan harapan yang besar bagi masyarakat Riau.
Apresiasi itu pula yang didapat pasangan ini saat melakukan kampanye dialogis di Vila Pematang Pudi Permai, Duri, Selasa (24/4/2018).
Seperti yang diungkapkan oleh tokoh masyarakat setempat, Yenrizal, yang menyebut kalau sosok Firdaus-Rusli sudah sangat dikenal masyarakat.
Khusus Firdaus, ia menilai apa yang sudah dilakukan Wali Kota Pekanbaru non-aktif itu sudah sangat baik dan itu bisa menjadi modal yang sangat berharga saat maju di Pilgubri 2018.
Demikian juga dengan Rusli Effendi, politisi ini juga punya modal yang cukup untuk mendampingi dan melengkapi Firdaus.
Terkait kehadiran Rusli Effendi dan didampingi Syamsurizal di daerahnya, Yenrizal mengungkapkan rasa haru dan bangga karena ini adalah calon pertama yang pernah datang ke Pematang Pudu.
"Belum ada yang ke sini, baru Pak Rusli didampingi Pak Syamsurizal yang datang, walaupun Pak Firdaus berhalangan hadir, tapi ini tentu jadi kebanggaan dan kebahagian bagi kami," ujarnya.
Intinya, kata Yenrizal, ia bersama warga siap mendukung Firdaus-Rusli di Pilgubri 2018, apalagi dengan konsepnya yang akan menjadikan Riau sebagai sentral pertumbuhan dan poros ekonomi Sumatera.
Pemuka masyarakat lainnya, Khairuddin juga punya pandangan terkait Rusli Effendi, ia dengan jujur mengungkapkan kalau awalnya tak kenal dengan calon wakil Gubernur Riau ini.
"Kami awalnya tak kenal dengan pak Rusli Effendi. Tapi ketika bawa anak-anak untuk study tour ke Masjid Istiqlal akhirnya kita diperlihatkan tempat-tempat VIP dan VVIP. Kita juga diperkenalka pengurusnya, dari situlah saya tahu siapa beliau," terangnya.
Ia juga senang Rusli Effendi mau berkampanye di daerahnya. Ia juga yakin kalau pasangan Firdaus-Rusli akan mampu memenangi Pilkada Riau ini.
Sementara itu mantan Bupati Bengkalis Syamsurizal mengajak warga untuk menggunakan hak pilih menentukan pemimpin Riau pada 27 Juni 2018 yang akan datang.
"Jangan salah pilih, gunakan hak dengan memilih oranh-orang yang dipercaya, orang yang baik dan jelas. Kira tak boleh diam dan tidak acuh dengan apa yg terjadi di lingkungan kita. Mari bersama datang ke TPS untuk menjemput hak kita. Ketika orang lain datang ke TPS dan kita tidak maka siap-siap lah kita dipimpin oleh orang yg lain," ajaknya.
Dilanjutkannya, masyarakat harus ambil sikap untuk menentukan pemimpin kedepan. Ketika kita tak ikut, hak kita akan diambil orang lain.
"Kami ajak masyarakat untuk memilih pasangan calon kita Firdaus-Rusli. Kami sudah membuat analisis dan kajian. Dari empat paslon yg ikut paslon nomor 3 itu pilihan kita. Kenapa kira pilih gubernurnya Firdaus dan wakilnya Rusli Effendi? Ke depan kira perlu pemimpin yang berakhlak karimah dan berakhlak mulia. Sungguh kami sudah mengamatinya. Unsur akhlak yg mulia itu melekat pada keduanya," ucap Syamsurizal.
Ia mencontohkan, kalau pasangan Firdaus-Rusli rutin melakukan puasa sunnah senin Kamis. Makanya, menurut Samsurizal, secara moral Firdaus dan Rusli sangat berakhlak. Keduanya tak mau bergunjing tentang orang lain dan hanya fokus pada apa yang hendak diperjuangkan.
"Kita ingin pemimpin Riau ke depan bisa dikelola orang yang cerdas. Kita lihat pendidikannya dan karyanya. Dari empat calon hanya Pak Firdaus yang bergelar doktor, Pak Rusli pun kabarnya sedang menyelesaikan pendidikan untuk gelar doktor. Pemimpin saat ini harus cerdas dan visioner. Itu terbukti baru seminggu lalu Pak Firdaus dipercaya sebagai kepala daerah visioner," terang mantan Bupati Bengkalis ini.
Setelah itu Firdaus juga diberi penghormatan sebagai kepala daerah paling inspiratif atas karya dan kebijakannya. Ia berharap orang-orang seperti ini yang membawa Riau menjadi provinsi yang maju.
Dulu Provinsi Riau pertumbuhan ekonominya 7,5 sampai 8 persen. Tapi tiga tahun terakhir hanya 2,25 persen.
"Kita ingin Riau bisa kembali normal sejahtera kembali, pendidikan murah tercapai, berobat murah tercapai, itulah yang ingin dicapai Riau kedepan. Karena itulah kita harus mendukung beliau. Terpilihnya Frdaus-Rusli rergantung pilihan masyarakat dan dukungan yang diberikan," ajaknya sekali lagi.
Disisi lain, Rusli Effendi yang datang tanpa Firdaus bercerita kalau ia pada tahun 1980 silam pernah berkunjung ke daerah ini. Dulu ia sering bertemu para tokoh masyarakat dan alim ulama.
"Kami punya pengalaman di daerah ini. Punya banyak kenangan yang saya tak bisa lupa. Dulu Pematang Pudu tak seperti ini. Sekarang sudah demikian ramai, Ini anugerah," katanya.
"Saya selalu datang ke sini walau tak sempat bercerita banyak dengan masyarakat. Tapi keluarga saya disini. Adik saya paling kecil disini. Adik saya lainnya juga ada disini," tambahnya.
Karena itulah kalau dipercaya masyarakat memimpin Riau, ia tak mungkin lupa ke sini.
Ia menyebut saat ini sekitar 202.000 masyarakat Riau sekadang menganggur, 63 persen cuma ramat SMP karena ekonomi keluarga yang tidak baik. Kondisi ini harus diperbaiki.
"Untuk mengubah nasib itu, Pilkada 27 Juni 2018 adalah momentum untuk merubahnya. Kita memilih adalah usaha untuk memperbaiki masa depan masyarakat Riau," ajak Rusli.
Tak lupa ia menegaskan kalau Firdaus adalah sosok yang layak untuk diperjuangkan memimpin Riau dengan pengalamannya 30 tahun di pemerintahan dan Dinas PU cukup untuk menjadi modal untuk mendukung perubahan dan memajukan Riau.
"Kita akan bebaskan biaya pendidiikan anak sekolah. Kita akan berikan beasiswa dan sekolahkan anak-anak Riau untuk menjadi pemimpin Riau ke depan dengan beasiswa," pungkasnya.***
Editor: Rico Mardianto