Dipimpin Juni Rachman, Tim Koalisi AYO di Siak Bergerak Lebih Dinamis
RIAUMANDIRI.CO, SIAK - Sekretaris DPD Partai Golongan Karya Siak, Azmi menyebut tim koalisi pendukung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman (AYO) di Siak menampakkan pergerakan yang sangat dinamis.
Terutama sejak tim ini diketuai oleh Juni Ardianto Rachman, yang juga menjabat sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Siak.
''Tiada hari tanpa sosialisasi, juga tiada hari tanpa melakukan upaya-upaya untuk memenangkan pasangan AYO, yang diusung koalisi Golkar, PDIP, dan Hanura," kata Azmi melalui sambungan selular, Selasa (17/4/2018).
Kondisi ini, menurut Azmi, berbeda saat tim koalisi belum dipimpin oleh Juni Rachman. ''Jujur diakui, saat itu belum tampak upaya dan langkah-langkah konkret dari tim untuk mulai bergerak buat memenangkan AYO,'' sebutnya.
Ia menyebut contoh, saat itu tim belum mendirikan posko, dan belum mendistribusikan APK (alat peraga kampanye). ''Padahal, posko itu urgen untuk tempat kader dan relawan berkoordinasi,'' terang Azmi.
Ditanya kenapa dilakukan pergantian ketua tim koalisi, dari ketua lama yang dijabat Indra Gunawan, ke ketua baru, Juni Rachman, dia menyebut tak ada persoalan spesifik yang mendasarinya karena itu hanya menaati mekanisme partai. "Yaitu, siapa yang menjabat Ketua Golkar praktis dipercaya menjadi ketua tim koalisi, karena dalam tim koalisi ini Golkar dipercaya sebagai leader,'' katanya.
Terlepas dari persoalan itu, Azmi hanya mengatakan mensyukuri kondisi yang kini dirasakan di internal tim koalisi. Selain koordinasi yang terjalin baik dengan kader dan relawan parpol-parpol lain yang tergabung ke dalam koalisi,
''Yang paling menonjol adalah munculnya semangat yang begitu besar di semua kalangan di koalisi untuk memberikan yang terbaik bagi AYO,'' tandasnya.
Dalam konteks Golkar, sebut Azmi, terhitung sejak dipimpin Juni Rachman pula telah dilakukan sejumlah langkah strategis, yang bermuara pada satu tujuan, yaitu membuat mesin partai bergerak dinamis untuk memenangkan AYO.
''Kami telah melakukan begitu banyak pertemuan dan rapat-rapat, baik di tingkat DPD II, bahkan sampai ke tingkat kecamatan dan desa,'' urainya.
Diakui Azmi, sejauh ini upaya dan langkah yang dilakukan masih didominasi oleh persoalan-persoalan internal, terutama dalam rangka restrukturisasi dan konsolidasi partai. ''Tapi ini penting, karena soal mesin partai apakah bergerak atau tidak, antara lain ditentukan oleh kemampuan untuk melakukan konsolidasi,'' katanya.
Salah satu buah konsolidasi yang dilakukan di internal DPD Golkar Siak, menurut Azmi, adalah rencana pembentukan Pokar (kelompok karya) di setiap desa yang ada di Kabupaten Siak.
''Ini mirip dengan karakterdes yang dulu juga dimiliki Golkar,'' beber Azmi, sambil menambahkan pokar merupakan ujung tombak partai karena keberadaannya langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Berbeda dengan Irfan Gunawan, Wakil Ketua Bidang Organisasi, dan Juwana Wakil Ketua Bappilu DPD Golkar Siak, yang hanya mematok target 40 persen bagi kemenangan paslon AYO di Siak, Azmi malah memasang target yang lebih tinggi lagi, yaitu 45 persen.
''Itu target yang realistis, Yang disusun setelah melakukan serangkaian kajian yang mendalam,'' ucapnya.
Tapi, kata Azmi, target yang 45 persen suara di Siak untuk paslon AYO hanya bisa dicapai kalau semua program yang disusun, baik oleh tim koalisi maupun di masing-masing internal parpol pengusung, bisa berjalan dengan maksimal.
''Gambaran yang terpapar di depan sangat menggembirakan,'' begitu Azmi membahasakan.
Apalagi, sambung Azmi, merujuk sejumlah pilgub yang digelar di Riau yang ke semuanya dimenangkan oleh paslon yang diusung Golkar, ''Realitas yang akan kita lihat di pilgub ini juga akan demikian halnya,'' kata dia.
Azmi juga menyebut warga Siak eks transmigran sebagai basis tradisional pendukung Golkar yang loyalitasnya terhadap partai tidak perlu lagi diragukan, yang merupakan modal berharga bagi AYO untuk memenangkan pertarungan di Siak.
''Kita juga tidak menafikan, selama Pak Arsyadjuliandi Rachman menjadi Gubernur Riau, perhatiannya terhadap Siak jauh lebih dari cukup, yang mencakup hampir semua sektor pembangunan, baik perumahan, infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan lainnya,'' terang Azmi.
''Bagaimana pula pembangunan di Siak akan bergerak dinamis kalau mengandalkan APBD yang hanya Rp1,8 triliun itu?'' kata Azmi. (rls)
Editor: Rico Mardianto