Tim Sepak Bola U12 dan U14 Kampar United Tak Punya Ongkos Pulang
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Usai mengikuti turnamen nasional Sepak Bola Anak Indonesia (SBAI) 2018 di Jakarta, Tim Sepak Bola U12 dan U14 Kampar United yang berhasil melaju ke tingkat internasional di Vietnam, Agustus mendatang, nasib mereka terkatung-katung karena tidak punya ongkos untuk balik ke Kampar, Riau.
Karena ketiadaan biaya tersebut, mereka pun berinisiatif menemui senator dan legislator (DPR) dari daerah pemilihan Riau di Komplek Parlemen Senayan Jakarta," Senin (2/4/2018).
Senator asal pemilihan Riau yang menerima mereka adalah Abdul Gafar Usman dan anggota DPR RI dari Fraksi PKB Mafirion yang belum sebulan dilantik menjadi anggota PAW yang menggantikan Lukman Edy.
Di hadapan Gafar, Head Coach Kampar United, Gandi berkeluh kesah dan perjuangan mereka hingga meraih prestasi sebagai juara 4 untuk U14 dan club terbaik untuk U12.
“Perjuangan kami sangat menyedihkan. Kami ke sini dengan swadaya. Biaya sendiri. Anak-anak ini semua pakai biaya sendiri. Yang kami sediakan ada sembilan anak yang berprestasi tapi tidak punya biaya karena dia anak yatim. Tapi dia harus berangkat. Terpaksalah kami pakai sistem subsidi silang,” ungkapmya.
Setelah mendengar keluhan, Gafar Usman langsung merespon dengan langsung menelepon Kadispora Provinsi Riau, Doni Aprialdi dan Kadispora Kabupaten Kampar agar secepatnya para pemain ini segera diberi fasilitas dan dikoordinir agar bakat mereka tidak hilang begitu saja.
“Sebenarnya ini hanya soal komunikasi saja. Saya sudah telepon mereka (Kadispora -red) untuk segera berkoordinasi dan fasilitasi. Sepulang dari sini langsung temui mereka,” ujar Gafar.
Gafar mengungkapkan rasa bangganya atas torehan prestasi dan bakat yang dimiliki para pemain Kampar United. Tidak lupa pula dia terus memberi dukungan dan motivasi terhadap ke 26 pemain bola asal Kampar tersebut.
“Saya juga dulu orang susah, orang kampung yang jauh dari keramaian. Tetapi dengan semangat kita bisa capai apapun yang kita inginkan. Sebab, meskipun mampu kalau tidak ada kemauan pasti tidak berhasil. Begitupun sebaliknya meskipun kita orang tidak mampu tapi kalau kemarin kita besar pasti sukses,” kata Gafar memotivasi mereka dengan memberi bantuan sejumlah uang untuk ongkos balik ke Riau.
Hal serupa juga disampaikan pelatih Kampar United Gandi Sceedeto dalam pertemuan dengan anggota DPR dari dapil Riau Mafirion. Mereka belum bisa balik ke Riau karena kekurangan biaya. Bahkan masih berutangke pihak Mess di Stadion Cengkareng untuk biaya menginap dan makan selama 6 hari.
"Selama 6 hari kami ada tanggungan hutang di mess sebesar Rp5 juta. Dengen rincian biaya 3 kamar dan makan," ujar Sugandi.
Selain itu kata dia, dari 30 orang yang ia bawa, 9 orang di antaranya adalah anak yatim piatu yang hingga hari ini belum mendapat tiket pesawat untuk pulang ke Pekanbaru.
"Kita berangkat tanpa bantuan dari pemda, baik Kampar maupun Riau. Kami berangkat murni swadaya dan iuran seadanya. Jadi kendala kita selain hutang juga ada 9 anak didik kita yang belum mendapat tiket pesawat," tandasnya.
Menanggapi hal itu, anggota DPR Ri Mafirion mengaku sedih dan siap membantu kepulangan anak anak Kampar United tersebut.
"Ini semacam ada kurangnya koordinasi kalian ke Pemda baik di Kampar dan Riau. Ke depan kita minta kalian harus benar-benar koordinasi dan komunikasi terlebih dahulu," paparnya.
"Untuk utang mess dan kekurangan tiket saya bantu. Kalian sudah mengharumkan nama Riau, kalian ini aset nyata, harus dibantu. Saya tidak bisa bantu banyak, tapi mudah-mudahan ini cukup untuk membayar utang dan kekurangan tiket," ujar Mafirion.
"Kalau ada pesawat malam ini, malam ini juga kalian harus pulang. Ingat adek-adek ini sebagian mau ujian. Pesan saya sampai ke Riau menghadaplah ke Pemda Kampar dan DPRD, karena Agustus kalian juga perlu biaya ke Vietnam," sarannya.
Reporter: Syafril Amir
Editor: Rico Mardianto