Angka Kecelakaan Tinggi, Layanan Terpadu Satu Atap Hadir di RS Syafira Pekanbaru
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Setelah Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru, kini Layanan Terpadu Satu Atap Penanganan Korban Kecelakaan Lalu Lintas turut dibuka di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru. Sebagai wujud sinergitas antar-pihak pemberi jaminan dan tindakan, kehadiran pelayanan terpadu ini guna mempercepat proses penanganan dan pelayanan bagi korban laka.
Adapun kehadiran pelayanan terpadu satu atap ini merupakan kerja sama antara Rumah sakit Syafira, Jasa Raharja, dan juga pihak kepolisian yakni Dirlantas Pekanbaru.
Kepala Cabang PT Jasa Raharja Cabang Riau, Widayana mengatakan bahwa adanya pos pelayanan terpadu satu atap ini membuktikan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh Jasa Raharja sebagai penjamin pertama terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Sesuai dengan amanah negara yang tertuang dalam UU No. 33 dan 34 tahun 1964.
Adapun tujuannya untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi korban dan keluarga korban dalam mendapatkan responsivitas dalam keadaan darurat. Dengan maksimal pembiayaan yang ditanggung oleh Jasa Raharja yakni sebesar Rp20 juta, setelah mendapatkan kepastian dengan adanya penerbitan laporan kepolisian.
"Jadi, pihak rumah sakit tidak perlu khawatir, karena sebagai penjamin pertama, maka Jasa Raharja akan menanggung biaya yang ditimbulkan dengan maksimal Rp20 juta," ujar Widayana, Rabu (28/3/2018) dalam acara launching Pelayanan Terpadu Satu Atap di Ruang BalungKartika RS Syafira Pekanbaru.
Dalam kesempatan itu pula, Direktur RS Syafira, Rina Elviani juga menuturkan bahwa dari rata-rata jumlah pasien korban laka setiap harinya Rumah Sakit Syafira menerima 4 hingga 5 korban. Melihat kondisi tersebut, makanya dengan kehadiran Pelayanan Terpadu satu atap ini diharapkan bisa menciptakan komunikasi yang baik dan juga memberikan pelayanan yang lebih cepat.
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Pol Nandang juga mengharapkan dengan pelayanan satu atap ini nantinya bisa dikembangkan di seluruh daerah kabupaten/kota di Riau. Pasalnya, permasalahan kecelakaan merupakan masalah yang krusial dan kompleks. Oleh sebab itu, dengan adanya terobosan baru ini, bisa mengurangi angka vatalitas korban laka karena lambatnya mendapatkan pertolongan.
"Kecelakaan merupakan permasalahan yang tidak tuntas, khususnya bagi pihak yang terlibat. Karena banyak kerugian yang ditimbulkan, dan bisa mengarah kepada hal yang tidak diinginkan seperti pemerasan. Jadi dengan adanya layanan ini, merupakan implementasi dari tanggung jawab kita semua untuk ikut menjaga keselamatan," papar Nandang.
Dalam acara tersebut juga turut diserahkan bantuan bagi korban laka berupa tongkat dan juga melakukan kunjungan keruang perawatan korban laka di rumah sakit Syafira.
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Rico Mardianto