IDI-Diskes Kampar Peringati Hari TBC Sedunia, Penderita Meningkat Karena Kurang Peduli
RIAUMANDIRI.CO, BANGKINANG - Memperingati Hari Tuberkulosis (TBC) sedunia yang jatuh setiap 24 Maret, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kampar bersama Pemda Kampar melalui Dinas Kesehatan menggelar berbagai acara yang dipusatkan di Taman Kota Bangkinang, Minggu (25/3/2018) pagi.
Rangkaian acara dibuka dengan senam sehat bersama yang diikuti ratusan masyarakat. Agenda dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan, donor darah, penyuluhan tentang Penyakit TB yang disampaikan dr Dedi Rinaldi, SPP.
dr Dedi menyampaikan bahwa peringatan hari TBC sedunia di Indonesia mengangkat tema "Peduli TBC, Indonesia Sehat dengan aksi Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS TB)".
Dia mengungkapkan bahwa penderita TB di Indonesia semakin meningkat dalam 10 tahun terakhir. Saat ini Indonesia menempati posisi ke-3 negara dengan penderita TB terbanyak di dunia di bawah India dan Cina.
"Ada beberapa faktor meningkatnya penderita TB, di antaranya kurangnya kepedulian terhadap penularan penyakit TBC, kurang peduli terhadap pengobatan bagi penderita TB. Pengobatan untuk penderita TB minimal 6 bulan, harus makan obat setiap hari, kalau kurang dari itu dipastikan tidak bisa sembuh," terang dr Dedi.
Selain itu, lanjutnya, meningkatnya penderita TB juga di sebabkan kurangnya kepedulian Pemerintah serta masih kurangnya Kepedulian petugas kesehatan. Untuk itu ia mengajak semua elemen untuk peduli terhadap pasien TB dan penyebaran penyakit.
"Semua kita dituntut peduli, baik sebagai petugas kesehatan, pemerintah, maupun sebagai pasien TB, masyarakat dan lingkungan sekitar penderita TB. Kepediluan pemerintah terkait peraturan, seperti kawasan bebas rokok, dan sanksi bagi yang melanggar, kepedulian pasien untuk giat meminum obat, kepedulian keluarga untuk mengingatkan dan memantau pasien menum obat," bebernya.
Hadir dalam acara tersebut Sekda Kampar Yusri, Kadis Kesehatan Nurbit, SIP MH, dan Kepala OPD lainnya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kampar dr Nur Aisyah dan jajaran.
Reporter: Ari Amrizal
Editor: Rico Mardianto