Papua Mengancam, Pemekaran atau Merdeka?
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Anggota DPR dari Papua Jimmy Demianus Ijie mengungkapkan bahwa Papua dalam kondisi gawat darurat yang harus diselamatkan dari bagian integral NKRI.
Untuk menyelamatkan Papua agar tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah dengan menyegerakan memenuhi tuntutan masyarakat Papua agar segera melakukan pemekaran Papua menjadi 5 provinsi.
"Jika tuntutan pemekaran ini tidak segera dipenuhi, ancamannya adalah Papua akan merdeka, apalagi banyak negara mendukung kemerdekaan ini. Jika hari ini dilakukan referendum, maka 90 persen masyarakat Papua ingin memilih merdeka," tegas Ijie dalam diskusi “Pemekaran Salah Satu Solusi Penyelesaian Permasalahan di Papua”, di Media Center Gedung Nusantara III DPR RI, Selasa (20/2/2018).
Oleh karena itu, anggota Komisi II DPR itu meminta pemerintah pusat untuk segera memekarkan Papua. "Ini bukan main-main. Papua dalam situasi gawat darurat. Jadi, pemekaran itu harus dilihat dari adanya ancaman masyarakat yang ingin merdeka sendiri,” kata Ijie.
Dia meminta elit politik dan elit birokrasi jangan sampai menyepelekan dan menganggap kecil keadaan di Papua. Apalagi pemekaran itu dikaitan dengan persyaratan ukuran jumlah penduduk. Dia mencontohkan negara yang bertetangga dengan Papua penduduknya hanya puluhan juta.
"Di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak ada istilah negara kecil dan negara besar. Semua negara anggota PBB mempunyai suara yang sama. Ada 7 negara anggota PBB yang terus menerus menyuarakan Papua merdeka," ujarnya.
Karena itu dia berharap jangan sampai menunggu sampai ada referendum. "Ini serius, bukan main-main. Orang Papua sudah ada jadi pilot di Israel, ini pertanda apa?,” katanya yang juga mengingatkan, begitu juga ada bendera Israel berkibar di rumah penduduk Papua, sesuatu yang perlu diwaspadai.
Jimmy kembali mengingatkan, ancaman yang dimakaud serius, bukan main-main, jangan sampai Papua dimerdekakan oleh negara Israel. Karena itu dia menyarankan dan mendorong pemerintah segera merealisasikan pemekaran provinsi Papua terlepas siapa pun gubernurnya.
“Pemekaran provinsi yang harus dilaksanakan, karena jumlah kabupaten dan kota sudah cukup banyak. Pemekaran itu penting, Papua luasnya tiga kali Pulau Jawa,” kata Jimmy.
Jumlah penduduk yang sedikit, kata dia, tidak boleh menjadi alasan penundaan pemekaran Papua. Dia menyatakan lagi, orang Papua harus bisa merdeka di dalam NKRI, bukan di luar NKRI.
“Kasih kesempatan pada orang Papua kemerdekaan dengan mengurus diri sendiri. Bagi orang Papua, pemekaran itu berkah, bukan petaka,” kata pria asal Papua Barat ini.
Reporter: Syafril Amir
Editor: Rico Mardianto