Ini Permintaan Warga Desa RBS ke Pemkab Rohul Terkait Kunjungan Presiden RI
RIAUMANDIRI.CO, PASIR PENGARAIAN - Dalam rangka kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Rokan Hulu, Senin (12/2/2018) besok, masyarakat Kepenuhan meminta Presiden Jokowi bertandang ke Desa Rantau Binuang Sakti (RBS), Kecamatan Kepenuhan, tempat kelahiran ulama besar tarekat Naqsyabandiayah, Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan.
“Warga Rantau Binuang Sakti berharap agar Pemerintah Rokan Hulu bisa mengagendakan Presiden Jokowi mengunjungi kampung halaman kami Desa RBS, di mana jalan di desa kami masih rusak parah seperti sawah tidak bisa dilewati. Jangankan kendaraan roda dua, sepeda pun susah lewat," ujar Andrie Amin, warga RBS kepada Riaumandiri.co, Minggu (11/2/2018).
Dia menambahkan, di musim hujan warga desa tersebut terpaksa menggunakan boat melewati jalur air dan warga harus mengeluarkan ongkos. Sedangkan harga sawit di desa itu, ujar dia, lebih murah dibandingkan dengan harga di ibu kota kecamatan.
Hal senada disampaikan Ervan Saharuddin, mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Dia berharap kedatangan Presiden Jokowi ke Rohul, hendaknya menyempatkan diri mendatangi wisata religi tempat kelahiran ulama besar Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan.
“Kalau hanya berkunjung ke satu daerah saja kami rasa kurang adil. Datanglah ke daerah kami. Kebetulan tempat kelahiran ulama itu butuh perbaikan insfranstruktur. Mungkin sebagai orang nomor 1 di Indonesia ini bisa memberi akses yang memadai untuk perbaikan daerah ini," harap Ervan Saharuddin, yang juga Ketua Ikatan Pelajar Pemuda Mahasiswa Kepenuhan (IPPMK).
Selain itu, lanjut Ervan Saharuddin, hal ini supaya sarana penunjang yang dibutuhkan warga desa tersebut dapat diakomodir oleh Presiden.
“Seharusnya kita malu dengan daerah lain. Seperti ketika saya baru pulang menghadiri acara Haul Syekh Abdul Wahab Rokan kamis sore tanggal 8 Februari 2018 kemarin, di Langkat, Sumatra Utara. Tuan Guru begitu dicintai dan dibesarkan bukan saja di Indonesia namun Asia Tenggara. Masa di tempat kelahirannya sendiri kurang diperhatikan,” sebut Ervan Saharuddin, yang diamini Andrie Amin.
Reporter: Agustian
Editor: Rico Mardianto