Zulkarnaen Ciptakan Kapal Pesiar hingga Ekskavator
RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Kapal pesiar, truk fuso, eskavator serta kapal layar terlihat terparkir di rumah milik Zulkarnaen, warga Jalan Lintas Timur RT 5 RW 9 desa Sungai Dawu, kecamatan Rengat Barat, kabupaten Indragiri Hulu. Namun itu semua hanya replika yang dibuat oleh pria kelahiran Inhu 66 tahun lalu itu.
Semuanya bentuk kerajinan yang dibuat oleh bapak lima anak tersebut, sebagai salah satu usaha penyambung hidupnya dari hari ke hari bersama istri serta keluarga lainnya.
Selain dari benda di atas banyak lagi miniatur yang dihasilkannya seperti jam dinding ikan patin yang melambangkan Negeri Indragiri Hulu, mainan kunci, truk, bus, geledor, kaligrafi. Bahkan juga Zulkarnaen bisa membuat gitar dan bas listrik.
Menurutnya, semuanya itu dibuatnya dari kayu yang didapatnya dari hasil limbah seber, seperti kayu hutan yang tidak digunakan lagi, bekas potongan kayu dari para pengusaha kayu.
"Apa pun jenis kayunya bisa diciptakan menjadi miniatur yang berharga untuk hiasan rumah atau lainnya," jelasnya.
Dikatakannya, sering datang pesanan dari para konsumen. Pesanan itu tergantung dari permintaan konsumen, apa model yang akan dibuat. Namun, dirinya merasa usahanya tersebut hanya jalan di tempat, karena masih minim modal dan semuanya dilakukannya secara otodidak.
Zulkarnaen adalah mantan kades di desa Sungai Dawu tersebut. Jabatan tersebut diembannya selama 15 tahun.
"Sekarang enak menjadi kades, anggaran seluruhnya sudah tersedia. Pada zaman saya menjabat kades, untuk pergi rapat ke kantor bupati saja, saya harus menderes karet dan menjualnya terlebih dahulu, karena memang tidak ada anggaran untuk desa," ungkapnya.
Sebagai pensiunan kades, hanya selembar kertas yang ia dapat. Beda dengan anggota DPRD dan pejabat lainnya, ada uang pensiun atau lainnya. Namun itu dianggapnya sebagai pengabdian saja, tidak ada yang ingin disesalkan oleh pria berjanggut tipis itu.
Dia menuturkan, sudah sering mengikuti pameran-pameran, baik yang digelar di tingkat kabupaten maupun provinsi. Yang diherankannya adalah tidak pernah mendapatkan penghargaan sebagai yang terbaik di tingkat kabupaten. Namun saat ikut di tingkat provinsi justru mendapatkan peringkat pertama di Riau.
Untuk mengembangkan usahanya itu, Zulkarnaen berharap adanya perhatian pemerintah. "Saya sudah terus usulkan ke Disperindag Inhu, namun hingga saat ini belum lagi terealisasi karena berbagai alasan dan salah satunya anggaran yang terus terpangkas," sebutnya.
Dia juga menginginkan mendapatkan pelatihan lebih, karena yang dilakukannya saat ini hasilnya masih belum memuaskan baginya.
"Saya ingin ada kemampuan lebih untuk usaha saya ini, salah satunya tentu dengan mengikuti pelatihan khusus, agar hasil lebih baik lagi," tambahnya.
Bagi pria yang memiliki tinggi lebih kurang 160 cm dengan tubuh yang masih kuat untuk ukuran pria seumurannya ini, di mana ada keinginan pasti ada jalan. Intinya, adalah terus berusaha untuk bisa menjadi lebih baik.
Reporter: Eka Buana Putra
Editor: Rico Mardianto