Listrik Padam Selama 4 Jam, PLN Mengaku Belum Temukan Pusat Gangguan
RIAUMANDIRI.CO, PASIR PENGARAIAN - Listrik di Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu, mengalami pemadaman lebih dari 4 jam, Rabu (17/1/2018). Terhitung mulai dari pukul 12.00 WIB siang hingga pukul 16.00 WIB masih belum menyala.
Pemadaman listrik di Ibukota Pasir Pengaraian, Kecamatan Rambah, kali ini dicurigai ada yang tidak beres dan dirahasiakan manajemen PLN. Misalnya, kawasan Desa Rambah Tengah Utara, Desa Babussalam, mengalami pemadaman sekitar pukul 12.00 wib. Sementara, Desa Pematang Berangan, di kawasan Masjid Agung Islamic Centre, padam sebentar dan langsung menyala.
“Di sini sempat padam dan tidak lama langsung menyala,” Ujar Devi (19) heran saat Riaumandiri.co, mencoba meminjam arus listrik kepada pemilik salah satu, kafe di Pasir Pengaraian.
Hal lain yang patut dicurigai pada pemadaman listrik di Ibukota Pasir Pengaraian, yakni terkait pernyataan kepala Rayon PLN Pasir Pengaraian, saat dikonfirmasi melalui telpon selulernya, Rabu (17/1). Disampaikannya, pemadaman listrik terjadi akibat gangguan.
"Petugas PLN saat ini sedang berada di lapangan untuk mencari lokasi gangguan. Tapi sampai saat ini pusat gangguan belum ditemukan. Jika ada kawan-kawan atau masyarakat menemukan, melihat, ada trafo meledak atau kebakaran minta diinformasikan kepada kami (PLN)," kata David Sibarani.
Menurut David Sibarani, pusat gangguan listrik tersebut terjadi sekitar Pasir Pengaraian sampai dengan kilometer 6 Batang Samo, atau di kawasan Simpang Tangun. “Gangguan itu diprediksi di antara pasir Pengariaan dan kawasan Simpang Tangun,” imbuhnya.
Sekedar untuk diketahui, jarak antara Pasir Pengaraian dengan kilometer 6 Batang Samo, hanya 6 kilo meter. Dan jarak antara PLN dengan Simpang Tangun kurang lebih 3 atau 4 kilometer. Itu artinya, tidak mungkin bagi petugas PLN tidak menemukan pusat gangguan yang menyebabkan terjadinya pemadaman.
“Mustahil petugas PLN tidak tau pusat gangguan pemadaman ini. Apalagi jarak dari kantor PLN dan pusat gangguan masih berada di wilayah Ibukota Pasir Pengaraian. Kenapa mereka tidak jujur, ini perlu ditelusuri,” cetus Rendi, seorang pengunjung kafe, yang mengaku warga Rambah Samo di Desa Pematang Berangan.
Reporter: Agustian
Editor: Nandra F Piliang