Darurat Kesehatan di Papua, Kemenkes Kirim 39 Tenaga Kesehatan
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Gizi buruk dan campak mewabah di Kabupaten Asmat, Papua. Dalam beberapa bulan terakhir, tercatat puluhan anak meninggal akibat kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di sana.
Untuk menangani KLB tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengirim tim yang berisi 39 tenaga kesehatan untuk menangani kasus itu, meliputi pengobatan dan melakukan outbreak response immunization (ORI) campak.
"Tidak cuma campak, tapi semua imunisasi dasar. Kita akan meng-cover semua imunisasi untuk balita di sana," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Yanmas Kemenkes RI, drg Oscar Primadi, MPH saat pers conference di Kemenkes RI, Selasa (16/1/2018).
Dilansir Detik, dari 39 tenaga kesehatan yang akan diterjunkan, 11 di antaranya merupakan dokter spesialis. Yakni 1 dokter spesialis bedah, 1 dokter spesialis kulit kelamin, 1 dokter spesialis kandungan dan kebidanan, 1 dokter spesialis gizi klinik, 3 dokter spesialis anak, 3 dokter spesialis penyakit dalam, dan 4 dokter umum.
Tenaga kesehatan yang lainnya meliputi tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, perawat, dan surveilans yang akan membantu kegiatan yang telah ditetapkan di sana.
Sebelumnya, Kemenkes juga telah menyuplai sekitar 3 ton makanan tambahan, obat-obatan, serta 2000 tablet disinfektan ke Kabupaten Asmat. Sekitar 1500 vaksin pun telah dikirimkan ke daerah tersebut.
"Kemudian dari sisi logistik, vaksin campak sudah kita kirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat 1500 vaksin. Sudah lakukan ORI untuk campak. Sekitar 200 kampung bisa tercakup semua," jelas Oscar.
"Begitu sulitnya geografis di sana, tapi tim kita optimis bisa menangani persoalan di sana," tutupnya.
Sumber: Detik