Meski Pasokan Terganggu, Harga Sayur Mayur di Rohul Normal
Senin, 01 Januari 2018 - 20:08 WIB

Pasca jalur Sumbar-Riau putus, belum lama ini, kebutuhan pangan di Rohul dipasok dari Sumut dan Pekanbaru.
RIAUMANDIRI.CO, PASIR PENGARAIAN - Terganggunya arus lalulintas Riau–Sumbar akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten 50 kota, membuat pasokan sejumlah kebutuhan pangan, seperti sayur mayur di Kabupaten Rokan Hulu berkurang.
Beruntung, pasokan sayur mayur dari Sumatera Utara masih berjalan lancar sehingga membuat harga barang masih stabil, dan stok juga dengan kenaikan lonjakan harga yang tidak signifikan.
Pantauan di Pasar Modern Kampung Padang Pasir Pengaraian, Senin (1/1/2018) meski terjadi kenaikan harga pada sejumlah sayur-sayuran, namun kenaikan yang terjadi masih pada batas kewajaran.
Harga cabe merah misalnya, naik dari Rp38 ribu menjadi Rp40 ribu per kilo. Bawang putih Asal Medan naik dari Rp. 20 ribu menjadi Rp. 22 ribu per kilo. Sementara, kentang asal Medan dan lokal dari Rp.10 ribu menjadi Rp11 ribu per kilo.
Sedangkan sayur jenis bayam, yang biasanya dijual di harga Rp 2000 per ikat kini naik menjadi Rp 2500 per ikat. Daun sup, naik dari 20 ribu per kilo menjadi 22 per kilo, kol naik dari Rp. 4000 menjadi Rp. 5000. Telur ayam ras dari Rp.40 ribu/ papan menjadi Rp.44 ribu. Beran Tipe CML asal Sumbar naik dari Rp102 Ribu/ 10 kilo menjadi Rp106 ribu per/10 kg.
Kenaikan signifikan justru terjadi pada produk cabe rawit dan ayam potong, dimana untuk harga cabe rawit yang bisanya dijual dari Rp42 ribu perkilo menjadi 50 sampai 60 ribu per kilonya. Sementara ayam potong dari dari Rp 40 ribu menjadi Rp 50 ribu.
Salah seorang pedagang di pasar Modren Pasirpengaraian, Sinaga Mengaku, pasokan produk sayur mayur yang berasal dari Sumbar memang terhenti sejak putusnya akses jalur Riau-Sumbar. Tetapi produk sayur mayur itu masih bisa didapatkan pedagang melaui distributor dari Sumatera utara dan Pekanbaru.
“Meski kabarnya sudah normal, tetapi sampai saat ini belum ada pasokan barang dari Sumbar masuk. Tapi pasokan tidak putus, karena masih ada pasokan lokal, Sumatera utara dan Pekanbaru.” kata Sinaga.
Dengan telah mulai normalnya kembali arus lalulitas Riau-Sumbar, pedagang berharap distribusi produk sayur mayur dari Sumatera Barat dapat kembali lancar. Sehingga mendorong normalnya kembali harga sayur-sayuran di sejumlah daerah.
Reporter: Agustian
Editor: Nandra F Piliang
Berita Lainnya
Berita Terkait
- Hasil Kajian LPEM UI, PP Gambut Berlaku, Negara akan Rugi Rp76,04 Triliun dalam Lima Tahun
- Antisipasi Tingginya Harga Cabai,Distan Bagikan 20 Ribu Bibit
- 3 Pesawat Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air Ditemukan Retak
- Pemprov Mau Apa?
- Subsidi Elpiji 3 Kg Bakal Dihapus
- Uni Eropa Boikot Produk Sawit Indonesia, Fadli Zon: Pemerintah Tidak Tegas ke Pebisnis Sawit 'Nakal'