Bank Riau Kepri Kembali Raih The Trusted Companies Award
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Hingga di penghujung tahun 2017 Bank Riau Kepri tidak henti-hentinya mengukir prestasi gemilang yang membanggakan. Selasa (19/12/17) kemarin, The Indonesia Institute For Corporate Governance (IICG) bekerjasama dengan Majalah SWA kembali menganugerahi Bank kebanggaan masyarakat Riau dan Kepri ini the Trusted Companies Award 2017 pada ajang Indonesia Most Trusted Companies Award 2017 di ballroom Shangri-la Hotel Jakarta.
Penghargaan level nasional tersebut diserahkan langsung oleh Chairman The Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG) Gendut Suprayitno kepada Direktur Utama Bank Riau Kepri DR. Irvandi Gustari.
Dari 27 Bank Pembangungan Daerah yang ada di Indonesia, hanya ada 2 BPD yang dimendapatkan status sebagai The Trusted Companies. Penghargaan yang diraih bank berlogo tiga layar terkembang ini juga diberikan kepada perusahaan nasional lainnya seperti BRI, BNI, Bank Mandiri, BCA, BTN, Bank OCBC NISP, PT. Semen Indonesia, PT. Telkom Indonesia, PT. Garuda Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, PT. Aneka Tambang Tbk, PT. Bukit Asam Tbk.
Selain Bank Riau Kepri, BPD yang berhasil meraih penghargaan ini adalah Bank DKI. Sebanyak 1056 perusahaan nasional yang ikut berpartisipasi pada ajang ini dan Bank Riau Kepri termasuk kedalam 34 perusahaan memenuhi persyaratan yang menjadi peserta Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2016.
Setiap perusahaan peserta CGPI 2016 wajib mengikuti dua tahapan penilaian yaitu 1. Tahapan analisis meliputi self assessment dan penilaian dokumen dan 2. Tahapan observasi. Kuesioner sebagai alat ukur yang digunakan pada tahapan self assessment terdiri dari 3 aspek penilaian dan 7 indikator penilaian dalam bentuk pernyataan tentang hal-hal yang dipersepsikan oleh organ dan anggota perusahaan.
Selanjutnya, pada tahapan penilaian dokumen peserta CGPI 2016 dipersyaratkan harus memperlihatkan tidak kurang dari 47 jenis dokumen dan informasi perusahaan. Pada tahapan observasi tim penilai melakukan klarifikasi atau pemastian melalui paparan eksekutif dan diskusi dengan orga perusahaan.
Pemeringkatan CGPI 2016 disusn berdasarkan nilai yang diperoleh oleh masing-masing peserta sesuai dengan rentang skor untuk masing-masing kategori tingkat kepercayaan, yaitu kategori sangat terpercaya (the most trusted), terpercaya (the trusted) dan cukup terpercaya (the fair trusted).
Program riset dan pemeringkatan CGPI 2016 ini menghasilkan 11 perusahaan dengan peringkat sangat terpecaya (the most trusted) dan 23 perusahaan terpercaya (the trusted) termasuk Bank Riau Kepri.
Hasil yang terukur ini tidak luput dari Dewan Juri atau tim observer CGPI 2016 antara lain: Ketua Komite Tetap Good Corporate Governance (KTGCG) Kadin Indonesia Mas Achmad Daniri, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi jilid 3 yang sebelumnya menjabat Sekretaris Jenderal Komisi Kepolisian Nasional dan berprofesi sebagai advokat Adnan Pandu Praja, mantan Dirut Sucofindo Arief Safari, Ketua Dewan Pimpinan Inspeksi Teknis Gabungan Usaha Penunjang Energi dan Migas Didie B. Tedjosumirat, Peneliti IICG Eddy Kusnawijaya dan Former Director-Human Capital & Business Development at PT Wijaya Karya Tbk Tonny Warsono.
Turut hadir pada acara malam itu Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko Bank Riau Kepri Eka Afriadi, Komut HR. Mambang Mit, Pindiv Kepatuhan Ikhwan beserta staff dan Pindesk Corsec Winovri beserta staff Fitria.
Gendut Supriyitno selaku Chairman IICG mengatakan, pemberian penghargaan ini sudah dimulai sejak tahun 2001 sampai saat ini dan sudah berjalan selama 16 tahun. Lebih lanjut ia menyampaikan, IICG konsisten mendorong dan membantu perusahaan untuk selalu bisa menerpakan prinsip GCG.
Ditemui usai acara Dirut Bank Riau Kepri DR. Irvandi Gustari mengaku sangat bangga dengan pencapaian ini. Ia menjelaskan penghargaan ini merupakan wujud karya dari segenap insan Bank Riau Kepri yang terdiri dari Jajaran Komisaris, Jajaran Direksi dan seluruh lapisan pegawai Bank Riau Kepri yang telah bahu membahu dan komit untuk terus berkinerja bagus dan termasuk dukungan dari para pemegang saham dan para stakeholder lainnya.
Editor: Nandra F Piliang