Usai Diperiksa di Mako Brimobda Riau, Empat Terduga Teroris Diterbangkan ke Jakarta
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Empat terduga teroris yang diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri di sejumlah tempat di Riau, Senin (11/12/2017), telah diterbangkan ke Jakarta hari ini. Selanjutnya, keempatnya akan menjalani proses pemeriksaan intensif di sana.
Satu dari empat terduga teroris itu diketahui terlibat pembakaran Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat beberapa waktu lalu. Dia adalah AJ alias Raja. Dia diduga ikut merencanakan dan membakar Polres Dharmasraya pada 12 November 2017 dini hari. Usai membuat bangunan itu terbakar habis, AJ langsung menghilang dan memilih Petapahan, Kampar, Riau sebagai tempat pelariannya.
Keberadaanya terdeteksi beberapa hari lalu oleh Densus 88 dan langsung mencari keberadaannya. Hampir sebulan buron usai menjalankan aksinya, Raja berhasil diringkus tanpa perlawanan di Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Senin (11/12/2017) pagi. Dia ditangkap saat mengantarkan istrinya yang berprofesi sebagai guru bekerja.
Sementara itu, tiga terduga lainnya yang diringkus diduga tergabung dalam jaringan Jemaah Anshor Daulah (JAD) dan merencanakan aksi amaliyah jelang akhir tahun.
Tiga terduga teroris diamankan di tiga kabupaten berbeda di Riau. Ada yang di Pulau Rupat (Bengkalis), Kecamatan Kuok (Kampar), dan Kecamatan Payung Sekaki (Kota Pekanbaru).
Terduga teroris yang ditangkap di Pulau Rupat berinisial DRP alias Rizki. Nama ini disebut pernah melakukan pertemuan dengan anggota JAD di Danau Buatan, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, dan merencanakan amaliyah atau gerakan pengeboman. Sasarannya adalah Pos Polisi, Polsek, dan Mako Brimob Polda Riau karena menyebut polisi itu toghut.
Tak hanya itu, Rizki yang pernah ikut pelatihan atau idad di Bukit Gema Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, juga bersedia melakukan bom bunuh diri atau eksekutor. Diapun bersama anggota JAD yang dirahasiakan petugas juga sudah mensurvei sejumlah lokasi untuk dijadikan sasaran teror.
Bersamaan dengan penangkapan Rizki, Densus 88 Mabes Polri juga meringkus anggota JAD di Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, berinisial DG alias Abu Syuhada. Abu Syuhada, diketahui pernah berniat hijrah ke Marawi via Toli-Toli untuk mengembangkan sayap JAD.
Abu Syuhada juga mengetahui pembelian senjata api yang dilakukan oleh petinggi JAD yang sudah duluan ditangkap. Pembelian dilakukan melakukan rekening dengan transfer melalui ATM, di mana asal senjata tidak disebutkan kepolisian. Selain itu, dia juga merencanakan aksi atau amaliyah ke kantor polisi di Riau dan sudah melakukan survei.
Selanjutnya pada pukul 12.30 WIB, Densus menangkap satu anggota JAD di Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, berinisial RR alias Abu Khanza. Dia perna bersama anggota JAD lainnya membeli senjata api di sebuah daerah di Sumatera Selatan. Selain itu, dia telah dua kali ikut idad atau pelatihan di Bukit Gema, Kabupaten Kampar.
Usai diringkus dari tempat masing-masing, keempatnya langsung dibawa ke Mako Brimobda Polda Riau untuk menjalani proses pemeriksaan awal. Selanjutnya, mereka diterbangkan ke Jakarta.
"Keempat terduga ini sudah dibawa oleh Densus (Densus 88, red) ke Jakarta tadi (Selasa, red)," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, Selasa (12/12/2017).
Lebih lanjut Guntur mengatakan, dalam pengungkapan itu, Polda Riau dan jajaran hanya membantu proses pengamanan keempat terduga. Proses penyelidikan dan penyidikan sepenuhnya menjadi kewenangan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.
"Sepenuhnya merupakan kewenangan Densus. Kita hanya memberikan bantuan," singkatnya.
Beberapa bulan sebelumnya, juga ditangkap 5 anggota JAD di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. Beberapa di antaranya merupakan petinggi dan sudah melatih beberapa orang di Bukit Gema, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. ***
Reporter : Dodi Ferdian
Editor : Mohd Moralis