Marsekal Hadi Tjahjanto Lolos Tes Calon Panglima TNI
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Setelah menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi I DPR, Marsekal Hadi Tjahjanto dinyatakan lolos sebagai calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo, Rabu (6/12).
"Setelah melaksanakan proses uji kepatutan dan kelayakan, Komisi I DPR memberikan persetujuan terhadap Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjadi Panglima TNI," ujar Kharis.
Marsekal Hadi Tjahjanto datang ke DPR untuk menjalani fit and proper test diantar langsung Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersama Kepala Staf Angkat Darat (KSAD), Jenderal TNI Mulyono dan Kepala Staf Angkat Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi.
Fit and proper test berlangsung sejak pukul 10.00 WIB dan baru selesai sekitar pukul 16.30 WIB. Semula, uji kelayakan diawali penyampai visi dan misnya Hadi dan dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab oleh anggota Komisi I. Saat penyampaian visi misi dilakukan secara terbuka dan rapat tersebut tertutup saat tanya jawab.
Menurut Kharis, persetujuan Komisi I DPR itu akan segera dibawa ke sidang paripurna untuk disepakati sebagai keputusan DPR, dan kemudian akan dilakukan pelantikan.
"Komisi I juga menyetujui memberhentikan dengan hormat Jenderal Gatot. Kita harapkan, capai-capaian positif beliau (Jenderal Gatot) dilanjutkan calon panglima berikutnya," kata Kharis.
Surat presiden soal pemberhentian Jenderal Gatot dengan hormat sudah dibacakan di sidang paripurna pada Selasa (5/12) lalu. Surat tersebut, diantar langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno sekaligus surat penunjukan Marsekal Hadi.
Diantarkan Panglima
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, kehadirannya bersama KSAD dan KSAL menunjukkan bahwa para senior siap dipimpin Hadi apabila itu disetujui DPR sebagai Panglima TNI.
“Saya bersama Pak KSAD dan Pak KSAL mengantarkan Pak Hadi sebagai wujud para senior secara akademik tiga tahun,” kata Jenderal Gatot Nurmantyo menjelang uji kepatutan dan kelayakan Hadi.
Menurut dia, kehadiran para senior tersebut sangat penting karena dalam Akademi Militer, kesan senior-junior terlihat, namun dengan kehadiran KSAD dan KSAL menunjukkan bahwa para senior siap dipimpin Hadi.
“Saya sebagai Panglima TNI menjadi kebanggaan bahwa Presiden memilih di antara KSAD, KSAL, dan KSAU maka sepantasnya saya mengantar ke sini,” kata jenderal bintang empat ini.
Gatot menegaskan ketika DPR menyetujui Hadi sebagai Panglima TNI maka dirinya secara tulus akan menyerahkan tongkat kepemimpinan di TNI. Bahkan dia menginginkan pelantikan Marsekal Hadi digelar secepatnya.
Menanggapi disetujuinya menjadi Panglima TNI, Hadi menyampaikan rasa syukurnya. "Syukur alhamdulillah berkat doa teman-teman semua," ujar Hadi.
Saat pemaparan visi dan misinya Hadi menyampai lima hal terkait fungsi dan peran TNI yang harus diperkuat. Dia menyebutkan tatanan dunia baru akibat pengaruh kekuatan ekonomi baru, seperti China, Rusia, dan India. Disoroti juga gaya kepemimpinan baru negara superpower yang mengubah pola keamanan global.
"Kondisi tersebut semakin rumit dengan masuknya aktor-aktor non-negara yang mengusung kepentingan individu maupun kelompok dalam berbagai kemasan, mulai ideologi agama, suku, hingga murni motif ekonomi," katanya saat menyampaikan paparannya.
Hal kedua yang disoroti Hadi adalah soal terorisme. Kemudian dilanjutkan dengan masalah cyber war yang menjadi ancaman serius untuk urusan keamanan nasional.
Lalu hadi menyoroti soal kemajuan China dan stabilitas keamanan kawasan Laut China Selatan. Terakhir adalah soal masalah pertahanan di laut.
"Maraknya aksi perampokan bersenjata dan penculikan di perairan Filipina Selatan di sekitar laut Sulu, yang merupakan kawasan perairan perbatasan antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina, merupakan contoh kerawanan yang menjadi tanggung jawab Indonesia, khususnya TNI," katanya.
Reporter: Syafril Amir
Editor: Nandra F Piliang