Selamat Jalan Penjaga Adab Melayu
PEKANBARU(HR)-Ratusan warga mengiringi pemberangkatan dan pemakaman jenazah tokoh Riau Tenas Effendi menuju Tempat Pemakaman Umum Jalan Pasir Putih, Pekanbaru, yang tidak jauh dari kediaman almarhum, Sabtu (28/2) siang.
Sebelumnya, jenazah disholatkan di masjid setempat, seusai salat Dzuhur. Ruang masjid yang cukup besar tampak tidak mampu menampung ratusan warga yang turut serta mensalatkan jenazah tokoh masyarakat melayu ini.
Bahkan, pengurus masjid harus menyiapkan tikar dan alas seadanya untuk bisa menampung para jamaah yang turut menyolatlannya. Dari sekitar lokasi masjid, juga tampak satu unit mobil patroli melakukan pengawalan.
Awalnya warga telah menyiapkan satu unit ambulans untuk membawa jenazah ke pemakaman, namun imam masjid mengatakan bahwa warga tidak ingin jenazah dibawa ke TPU menggunakan ambulans.
"Dikarenakan warga ingin sekali mengiringi almarhum langsung ke TPU, maka jenazah ditandu tanpa menggunakan ambulans," kata imam masjid menggunakan pengeras suara.
Mohon Maaf
Suasana duka menyelimuti kediaman almarhum Tengku Nasyaruddin Effendy atau lebih dikenal dengan nama Tenas Effendy, di Jalan Raya Pasir Putih, Desa Tanah Merah, Siak Hulu, Pekanbaru, Riau, sejak Sabtu pagi, (28/2).
Ratusan pelayat dengan raut wajah sendu serta perasaan penuh haru, berdatangan seraya memanjatkan doa dengan bacaan ayat suci Alquran sebagai pengiring kepergian tokoh dan budayawan Riau untuk terakhir kalinya.
Menurut T Samsu Said Ali yang merupakan perwakilan dari keluarga mengatakan, Tenas Effendy menghembuskan nafas terakhir tepat pada hari Sabtu,(28/2), dini hari di Rumah Sakit Umum Arifin Achmad pukul 00.20 WIB.
Dilahirkan di Dusun Tanjung Malim, Desa Kuala Panduk, Pelalawan, 9 November 1936. Tenas wafat pada usia 79 tahun, meninggalkan satu orang istri, delapan anak, 19 cucu dan satu cicit.
"Kami dari pihak keluarga, tak kuasa menahan haru, atas nama keluarga besar kami meminta permohonan maaf kepada seluruh masyarakat. Kami juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami. Dari lubuk hati yang paling dalam sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf, semoga almarhum diterima segala amal ibadahnya dan diampuni segala dosa dosanya, serta ditempatkan yang terbaik disisi Allah," ucapnya tak kuasa menahan tangis.
Di mata masyarakat Riau, Tenas Effendy merupakan seorang budayawan yang gemar mengkaji sekaligus mempraktekkan keluhuran budaya Melayu Riau. Melalui tulisan dan petuahnya dalam Tunjuk Ajar Melayu, beliau selalu memberikan semangat serta pendidikan kepada masyarakat dalam sendi kehidupan berdasarkan kearifan Melayu.
Dari sejumlah kerabat yang hadir melayat dirumah duka saat dimintai komentarnya, terkait dengan kepergian sosok Tenas Efendy mengatakan tak kuasa menahan haru. Kemudian juga sangat merasa kehilangan seorang yang bukan hanya sebagai tokoh Riau, tetapi sudah menjadi tokoh Nasional.
Dimata kerabat, Tenas juga memiliki perilaku yang baik dan akan tetap dikenang. Untuk itu kita, sama- sama mendoakan agar almarhum mendapat tempat yg sebaik-baiknya, diampunkan segala dosa perbuatan semasa hidupnya, dan diterima segala amal oleh Allah SWT. Kepada keluarga yang ditinggalkan agar bersabar dan tawakal menerimanya.
Hal tersebut juga disampaikan, Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu Riau, Al Azhar, anggota DPD-RI Abdul Gafar Usman, mantan Bupati Kepri Huzrin Hood, mantan Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit, Direktur RAPP Mulya Nauli, Bupati Inhil HM Wardan, mantan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah, Sekda Prov Riau Zaini Ismail, mantan Wakil Gubernur Riau Wan Abu Bakar, Bupati Rokan Hulu Achmad, Septina Primawati Rusli Zainal, Sekda Dumai, Said Mustafa, Tengku Dahril, dan sejumlah kerabat lain serta perwakilan dari media.
Ingatkan Petuah
Salah seorang pelayat yang turut hadir ke pemakaman, Fariz mengatakan dirinya mengenal almarhum sebagai sosok yang ramah dan baik.
"Beliau selalu ramah kepada warga sekitar, petuah petuah beliau yang selalu saya ingat," ujar Fariz.
Sebelumnya diberitakan Tennas Efendi meninggal dunia pada Sabtu pukul 00.30 WIB di Rumah Sakit Arifin Achmad Pekanbaru setelah kondisi kesehatannya terus memburuk dalam beberapa hari terakhir.
Almarhum sebelumnya juga sempat dirawat di Rumah Sakit Putra Medical Center, Malaysia, namun dikarenakan kondisinya terus memburuk, kemudian dibawa pulang ke Pekanbaru dan dirawat di RS Arifin Achmad sebelum akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya di sana.(her)