Jelang Musim Tanam Padi, Petani Kemuning Muda Kelabakan Cari Air
RIAUMANDIRI.co, SIAK - Menjelang persiapan pengolahan lahan sawah untuk ditanami padi, para petani di Kampung Kemuning Muda, Kabupaten Siak - Riau, kelabakan mencari air karena faktor cuaca yang sudah beberapa hari belakangan tak kunjung hujan. Hal ini diperparah oleh stok air di irigasi yang juga hampir kering, karena banyaknya petani yang memanfaatkan.
"Kami saat ini kesulitan mencari air, sudah dua hari petani kami memompa air dari irigasi, namun tak juga bisa memenuhi sawahnya. Untuk itu kami berharap agar dinas terkait bisa turun langsung ke lapangan untuk membuka pintu air yang ada di atas sekundur 9 untuk dialirkan kepersawahan petani Kemuning Muda, kususnya di Dusun II Kampung Kemuning Muda Kecamatan Bungaraya," harap Islahudin, Kepala Dusun II Kemuning Muda saat diwawancarai Riaumandiri.co, Kamis (19/10).
Hal senada disampaikan Ketua Gapoktan Kemuning Muda, Sukri. Menurutnya, ia bersama petani yang lain mengaku kewalahan mencari air untuk memenuhi kebutuhan sawah. Air yang bisa dikatakan sangat minim yang ada di irigasi primer maupun sekunder menjadi rebutan petani kemuning muda. Sementara bagi petani yang terlambat mengelola sawah mereka akan terancam gagal tanam karena pasokan air habis.
"Untuk itu selain kita pasrah dengan keadaan dan selalu menghandalkan tadah hujan, kita juga berharap agar air yang dari danau cicin atau dari sekunder 9 bisa dibuka dan disalurkan ke irigasi-irigasi yang ada di persawahan kami," ungkapnya dengan sedih.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultural Siak, Budiman Safari, ketika dihubungi melalui sambungan telepon selulernya belum bisa menanggapi terkait hal ini, karena belum menerima laporan dari masyarakat maupun bawahannya.
"Saya sekarang lagi di Jakarta, dan terkait petani kekurangan air untuk mengatap sawahnya belum ada laporan. Nanti saya akan hubungi anggota saya agar bisa dicarikan solusi," jawabnya singkat.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 20 Oktober 2017
Reporter: Sugianto
Editor: Nandra F Piliang