Bangladesh Tangkap 2 Jurnalis Myanmar Saat Meliput Rohingya
RIAUMANDIRI.co, DHAKA - Dua jurnalis foto asal Myanmar ditangkap saat sedang meliput pengungsi Rohingya di Bangladesh. Keduanya ditangkap otoritas Bangladesh atas kecurigaan melakukan spionase.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (16/9/2017), kedua jurnalis yang ditangkap itu bernama Minzayar OO dan Hkun Lat. Keduanya diketahui bekerja untuk sebuah majalah Jerman, Geo. Mereka ditahan sejak sepekan lalu di kota perbatasan Cox's Bazar, yang menampung ratusan ribu pengungsi Rohingya.
Pengacara yang mendampingi kedua jurnalis itu menyebut keduanya dijerat dakwaan 'identitas palsu' dan memberikan 'informasi palsu' oleh otoritas Bangladesh. Dakwaan itu dijeratkan setelah keduanya ketahuan menggunakan visa turis untuk masuk Bangladesh, bukannya visa jurnalis.
Sedikitnya 389 ribu pengungsi Rohingya telah tiba di wilayah Cox's Bazar, Bangladesh, sejak konflik kembali pecah di Rakhine pada 25 Agustus lalu. Sebelum itu sudah ada sekitar 400 ribu warga Rohingya yang mengungsi di wilayah ini.
Kepala Kepolisian Cox's Bazar, Ranjit Kumar Barua, menuturkan kepada AFP bahwa kedua jurnalis Myanmar itu juga dituding melakukan spionase. "Mereka mengumpulkan informasi soal Rohingya untuk Myanmar," sebut Kumar Barua.
Seorang fotografer pemenang penghargaan asal Bangladesh juga sempat ditangkap bersama kedua jurnalis Myanmar itu, namun kemudian dibebaskan.
Sejumlah besar jurnalis asing mendatangi Bangladesh untuk meliput eksodus warga Rohingya, yang melarikan diri dari konflik di Rakhine. Minzayar Oo dan Hkun Lat diketahui tiba di Cox's Bazar pada awal September ini. Keduanya ditugaskan oleh majalah Geo yang berbasis di Hamburg, Jerman, untuk meliput krisis Rohingya.
Pengacara kedua jurnalis ini, Jyotirmoy Barua, menuturkan penangkapan kedua kliennya baru diumumkan pada Rabu (13/9) pekan ini. Kemudian pada Kamis (14/9), pengadilan Bangladesh menolak permohonan agar keduanya bebas dengan jaminan.
Disebutkan Jyotirmoy bahwa Minzayar Oo merupakan jurnalis foto pemenang penghargaan yang karyanya pernah dipublikasikan oleh surat labar dan majalah ternama seperti New York Times, Guardian dan National Geographic. (det)