2.500 Rumah Tak Layak di Riau Akan Direnovasi
PEKANBARU, RIAUMANDIRI.co - Sebanyak 2.500 unit rumah yang termasuk dalam kategori tidak layak akan mendapatkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk tahun 2017.
Program BSPS ini diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Di mana nantinya setiap rumah akan diberikan dana bantuan sebesar Rp15 juta, untuk melakukan renovasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
Demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau, Muhammad Amin kepada riaumandiri.co, akhir pekan kemarin.
Dikatakannya, adapun kriteria rumah yang mendapat bantuan adalah Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Riau.
"Jadi mereka nantinya kita berikan bantuan Rp 15 juta per KK. Bantuan ini bentuknya untuk renovasi, bukan membangun rumah ya," ujar Muhammad Amin.
Dijelaskannya, dengan jumlah bantuan tersebut maka pemerintah telah menganggarkan sebesar Rp 37,5 miliar. Hingga saat ini, anggaran yang sudah disalurkan sebesar Rp 26 miliar dengan jumlah rumah sebanyak 1.822 peneriman renovasi RTLH.
"Nah, jadi masih ada sisa sebanyak 678 yang akan segera dilakukan verifikasi, dan jika data selesai maka kita akan menyerahkan bantuannya lagi," katanya.
Adapun prosesnya yang termasuk dalam kategori penerima bantuan, berdasarkan pendataan yang dilakukan. Kemudian setelah data valid barulah dilaporkan ke pemrov Riau, dan barulah Gubernur Riau nantinya mengusulkan ke Kemen PUPR.
Saat ini Indragiri Hilir mendapat jatah terbanyak RTLH untuk renovasi yaitu 230 unit dengan anggaran sebesar Rp 3,6 miliar. Pelalawan sebanyak 208 (Rp 2,7 miliar), Kuansing 205 (Rp 3 miliar), Kampar 200 unit (Rp 3 miliar), Inhu 195 unit (Rp 2,7 miliar), Siak 190 unit (Rp 2,7 miliar). Serta Meranti 185 unit (Rp 2,7 miliar), Dumai 117 unit (Rp 1,75 miliar), Rohil 112 unit (Rp 1,6 miliar), Pekanbaru 100 unit (Rp 1,4 miliar) dan Rohul 80 unit (Rp 1,1 miliar).
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 28 Agustus 2017
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Nandra F Piliang