Dewan Minta Halte TMP Dibuat Layak dan Cerminkan Budaya Melayu
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Keberadaan dan pembangunan sejumlah halte bus trans metro di Kota Pekanbaru saat ini terlihat amburadul dan tidak terawat. Hal ini dinilai berimbas terhadap kualitas pelayanan terhadap transportasi masyarakat tersebut.
Keberadaan halte ini terkesan asal jadi, bahkan tidak bertahan lama, baru dibangun sudah rusak, terlebih yang portabel. Melihat kondisi ini, pembangunan tersebut dinilai hanya pemborosan anggaran.
"Kan aneh saja, Bus Trans Metro Pekanbaru begitu cantik dan indah, tetapi haltenya sama sekali tidak mencerminkan konsep Metropolis. Hanya satu tangga besi saja, tidak ada tempat teduh buat penumpang yang menunggu bus," ungkap Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Zaidir Albaiza SH MH, baru-baru ini.
Politisi PKB ini meminta agar pengadaan halte di Kota Pekanbaru lebih diperhatikan lagi, bukan hanya asal ada, kemudian cepat rusak tidak representatif. Kedepan Zaidir menyarankan agar dibangun halte permanen yang bagus dan bisa menjadi kebanggaan masyarakat Kota Pekanbaru.
"Berkesan bagi warga luar yang datang ke Kota Pekanbaru, bahwa Pekanbaru ini identik dengan budaya melayu. Maka halte ini harus menggambarkan budaya melayu, dari sisi bangunannya dan coraknya," pinta Zaidir.
Selain itu, halte yang ada saat ini ada beberapa yang sudah rusak parah tidak bisa dimanfaatkan lagi, bahkan ada pula halte yang tampak ditumbuhi rerumputan karena jarang digunakan. Kedepan Pemko diminta melakukan kajian matang untuk penempatan dan pengadaan halte ini, sehingga benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, tidak cepat rusak dan warga pun nyaman menunggu bus yang akan ditumpanginya maupun turun dari bus.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 12 Agustus 2017
Reporter: Joni Hasben
Editor: Nandra F Piliang