Cuaca Ekstrim di Arab Saudi, Ini Pesan Kepala Kemenag Riau Pada JCH
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Kepala Kantor Kementrian Agama provinsi Riau, H Ahmad Supardi, menghimbau kepada seluruh calon jemaah haji untuk tetap menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Apalagi saat ini kondisi cuaca di Arab Saudi menunjukkan sangat panas atau ekstrim.
"Saat ini cuaca di Arab Saudi sangat panas, bahkan mendekati suhu 50°C. Jadi bagi jemaah untuk dapat tetap menjaga kesehatan, dan banyak minum air putih,"ujar Ahmad kepada riaumandiri.co, Kamis (3/8).
Dijelaskannya, meskipun cuaca ekstrim namun diharapkan kepada jemaah untuk tidak perlu panik tetapi tetap waspada. "Dengan banyak minum akan bisa menambah ketahanan tubuh dan juga bisa terhindar dari berbagai penyakit," paparnya.
Ia juga mengatakan, akan meminta Karu dan Karom senantiasa meningkatkan volume komunikasi terutama terkait pemakaian obat-obatan. Menurutnya jika persediaan obat mulai menipis maka petugas kloter harus segera mencari dengan nenghubungi stakeholder perhajian yang ada di Arab Saudi.
“Saya minta petugas kloter juga rajin melihat kondisi jamaah. Beri petunjuk kepada jamaah apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Setiap jamaah sudah diidentifikasi berdasarkan resiko kesehatannya dari gelang indikator kesehatan yang digunakan, hijau untuk jamaah yang sehat, kuning untuk jamaah yang berusia di bawah 60 tahun namun memiliki penyakit yang membutuhkan perhatian petugas dan merah untuk jamaah yang berusia di atas 60 tahun dan memiliki resiko penyakit,” jelasnya.
Tindakan antisipasi terhadap berbagai penyakit yang sedang merebak di negara-negara teluk juga penting dilakukan, misalnya Mers Cov dan kolera. “Pastikan jamaah melindungi dirinya dari sengatan panas matahari yang terik dengan payung dan minum air putih yang cukup, minimal 1 gelas/jam. Gunakan alas kaki seperti sandal karena jalanan sangat panas. Basuh muka atau anggota tubuh dengan air supaya tetap dingin. Dan manfaatkan obat-obatan yang telah diberikan oleh Kemenkes," tambah Ahmad.
Selain itu juga, disarankan bagi para jamaah agar tidak mendekati daerah-daerah yang menjadi endemik penyakit seperti tempat pemotongan hewan atau kontak dengan unta di Jabal Arafah atau tempat-tempat lainnya.
“Ingatkan jamaah untuk selalu gunakan masker, langsung makan setiap makanan yang disajikan. Di pesawat jangan menahan buang air kecil, jika perlu gunakan lampin, santap makanan yang penuh gizi dengan menghindari minuman yang mengandung bikarbonat pada minuman kemasan, dan terakhir simpan tenaga untuk wukuf di Arafah,” himbaunya.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 04 Agustus 2017
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Nandra F Piliang