Palm Oil Stearin Milik PT Nagamas Tumpah ke Laut

Sabtu, 29 Juli 2017 - 05:08 WIB

Sejumlah pertugas membersihkan Palm Oil Stearin milik PT Nagamas yang tumpah ke laut (Foto: RMC/Parno)

Dumai (RIAUMANDIRI.co) - Palm Oil Stearin diduga kuat milik PT Nagamas Palm Oil (NPO) tumpah ke laut di sekitar Pelabuhan Pelindo Dumai, Jum'at (28/7/2017), sekitar pukul 04.30 Wib. Upaya pembersihan terus dilakukan hingga siang kemarin.

Tumpahan muatan dari turunan minyak kelapa sawit berceceran di perairan sekitar Dermaga Pokala. Muatan yang berceceran tampak lebih padat bila dibanding dengan Crude Palm Oil (CPO). Sebab material mengandung asam lemak, sehingga menjadi padat pada suhu normal.

Pantauan di lapangan hingga Jumat sore, muatan stearin masih menggenang di sekitar Dermaga Pokala. Sejumlah petugas dari NPO berupaya membersihkan tumpahan stearin secara manual dengan menggunakan ember dan lainnya.

Mereka mengambil tumpahan muatan dengan ember, lantas menuangnya pada satu tangki penampungan.

Informasi awal di lapangan, muatan stearin meluber di perairan sekitar dermaga sejak pukul 04.30 WIB.

Humas PT Nagamas Palmoil Lestari, Ardi, membenarkan kejadian tersebut. Atas kejadian ini pihak perusahaan langsung melakukan pembersihan material yang tumpah ke laut dan sekitarnya.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemko Dumai, Satrio Wibowo. atas kejadian ini menjelaskan, bahwa stafnyaa langsung meninjau ke lokasi untuk melihat penanganan tumpahan material stearin oleh pihak perusahaan.

"Memang penanganannya sudah dilakukan sesuai standar operasional dengan memasang boom oil, membersihkan material meskipun dengan alat manual itu sudah dilakukan," terang Satrio Wibowo.

Untuk melihat apakah tumbahan beberapa ton stearin ini mencemari lingkungan atau tidak, pihak DLH telah mengambil sampel material, juga air yang terkena stearin dan juga air yang tidak terkena stearin sebagai bahan perbandingan dalam uji laboratorium yang dilakukan di Medan.

Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 29 Juli 2017

Reporter: Parno Sali

Editor: Nandra F Piliang